Lombok
Timur, Selaparangnews.com - Angka pasien positif corona di Nusa Tenggara Barat
terus menunjukkan trend peningkatan, sampai dengan 8 juni 2020 tercatat angka
pasien postif mencapai 830 orang, dengan rincian 496 laki-laki dan 334 perempuan.
Dari
angka ini, 101 adalah pasien positif corona kategori anak-anak, dan telah
menjadi perhatian nasional karena kasus anak yang terkena covid-19 di NTB
menjadi urutan kedua nasional setelah Jawa Timur. Peningkatan jumlah orang yang terpapar
covid-19 ini hendaknya menjadi perhatian semua kalangan, serta tidak
menganggapnya persoalan yang sepele.
“Peningkatan
jumlah orang yang terkena kasus positif covid-19 di NTB harus menjadi perhatian
kita bersama, tidak boleh ada pihak yang abai, maupun merasa mampu sendiri
menghadapi wabah ini. Kita harus
bersama-sama, bergotongroyong dan bersinergi dalam mencegah penularan covid-19.
Kita lawan virus ini dengan membangun super tim yaitu tim yang kuat, solid,
terkoordinir dan kompak, yang mengedepankan kerjasama dan sinergi, bukan dengan
gaya superman yang bekerja sendiri” ajak Prof. Dr. Masnun Tahir, M.Ag Ketua
PWNU NTB dalam sambutannya saat pembukaan kegiatan psikososial online yang
dilaksanakan oleh Satgas NU NTB Peduli Covid-19, Selasa 9/06/20.
Kegiatan
psikososial online yang dilaksanakan oleh Satgas NU NTB Peduli Covid-19 ini
adalah salah satu bentuk ikhtiar bersama dari NU dalam melawan covid-19,
menjaga anak-anak supaya memiliki daya tahan dan tetap sehat dalam menghadapi
covid-19, tambah guru besar hukum keluarga islam UIN Mataram ini.
Terpisah
Sekretaris Satgas NU NTB Peduli Covid-19, Muhammad Jayadi menjelaskan, bahwa
kegiatan psikososial online ini dilaksanakan dilima lokasi terpisah yaitu di
Pondok Pesantren Nahdlatus Saufiyah Wanasaba Lombok Timur, Kelurahan Bertais, Kelurahan Pejanggik,
Kelurahan Jepong Baru dan di Asrama Transito Kota Mataram.
Kegiatan
psikososial bertujuan untuk memetakan dampak pandemi covid-19 terhadap
anak-anak, serta untuk memperkuat daya tahan mereka dalam menghadapi covid-19.
Kegiatan psikososial online akan dilaksanakan selama 4 kali pertemuan selama
satu minggu.
Kegiatan dibuka secara resmi oleh Kepala Dinas
Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana (DP3AKB)
Provinsi NTB Hj. Putu Sely Andayani. (SN-red)