Foto: Hasanah Rahmawati Kepala Bidang Infrastruktur Kominfo Lombok Timur |
Lombok Timur, Selaparangnews. com - Dalam rangka mensukseskan program Desa pintar Pemerintah Daerah Lombok Timur melalui Dinas Komunikasi dan Informasi, sudah memasang sekitar 9 tower dari 22 titik tower yang direncanakan. Sebagaimana yang disampaikan oleh Hasanah Rahmawati Kepala Bidang Infrastruktur pada Dinas Kominfo ketika diwawancara oleh awak media.
"Dari 22 target tower yang akan dipasang di Lombok Timur, baru 9 tower yang sudah rampung". Sebutnya (18/07/20)
Ia melanjutkan, anggaran untuk pembangunan tower ini dibebankan dari APBD bukan dari Kementerian, dari APBD ini nominal anggaran yang diperuntukkan untuk sampai selesai terbangun se-Lombok Timur itu kurang lebih 4 milyar.
"Jadi program itu ada 2, ada yang dari Kementerian dan APBD, dan yang 22 titik ini dari APBD," ucapnya.
Disamping itu nanti dari 22 tower ini akan di bangun satu tempat server yang akan mengendalikanya, yakni di Pendopo Wakil Bupati. Dan dari ke 22 titik itu akan di bangun di wilayah-wilayah yang akses sinyalnya kurang seperti di Jerowaru, Sambelia dan beberapa daerah yang termasuk dalam blank spot.
"Jadi untuk tower yang di bangun ini difokuskan wilayah tengah untuk servernya, sedangkan untuk pemasangan towernya di wilayah selatan sama utara Lombok Timur,"tuturnya.
Di perkiraan kekuatan dari tower ini mampu menjangkau sampai 5 Km, dilihat dari kekuatan tower ini nanti akan dibantu juga dengan pemasangan 1500 akses poin atau terminal colokan bagi yang sinyalnya agak lemah. Dari 1500 akses poin yang akan membantu bisa jadi satu RT satu akses poin.
"Melihat dari kekuatannya yang mencapai 5 Km, nanti tower-tower yang 22 titik ini akan di bantu juga dengan pemasangan akses poin sebanyak 1500 titik, dan bisa jadi dipasang di masing-masing RT," tuturnya.
Hasanah melanjutkan, berkaitan dengan izin dan amdalnya dirasa sudah memadai dan sudah lengkap, karena menurutnya perusahaan yang menangani pemasangan tower ini sudah melalui prosedur yang benar, oleh sebab itu ia bisa membangun tower di 22 titik itu. Kalau seandainya izin dan amdalnya belum selesai pasti pihak perusahaan tidak akan melakukan pembangunan tower tersebut.
"Dari segi izin dan amdal saya rasa semua sudah klir, makanya dari perusahaan yang menangani ini bisa membangun tower di 22 titik yang ada, walaupun sampai detik ini baru 9 titik yang sudah rampung," tutupnya (SN-07)