Foto: Ahmad Masfu, Kadis Kominfo Lotim (dok. opsintb.com) |
Lombok Timur,
Selaparangnews.com -
Program "Desa Pintar" yang dicanangkan oleh Pemerintah Daerah Lombok
Timur melalui Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Lotim ditargetkan
tahun ini bisa terealisasi. Dengan adanya program tersebut, nantinya diharapkan
tidak akan ada lagi daerah di Lotim yang tidak tersentuh oleh jaringan internet.
"Internet
Desa pintar ini berangkat dari sebagian wilayah di Lombok Timur yang masih
Blank Spot dan Bad Sinyal. Itulah yang menjadi hal pokok terbentuknya program
Desa Pintar ini", terang Ahmad Masfu selaku Kepala Diskominfo Lotim.
Sabtu, (11/07/2020).
Ia
juga memaparkan bahwa nantinya akan bekerjasama dengan pihak provider dalam hal
ini. Nantinya provider yang belum mau masuk ke zona blank spot dan bad sinyal,
pemerintah akan membantu komunikasi dalam hal ini karena fungsi pemerintah
berkewajiban melayani masyarakat, tuturnya.
Di
sisi lain juga program ini menjawab pertanyaan yang sering dilontarkan
masyarakat. Maka dari itu program ini juga sebagai antisipasi masyarakat yang
selama ini sering mengeluhkan tentang kesenjangan yang diberikan oleh
pemerintah dalam hal pelayanan akses internet.
"Jangan
sampai ada kata-kata warga nantinya yang menyimpulkan bahwa internet hanya bisa
masuk ke area perkotaan sedangankan di area pedesaan belum masuk",
lanjutnya.
Adapun
kendala lain yang harus di kondisionalkan saat ini yaitu pihak provider dalam
hal ini pastinya lebih mengutamakan kepentingan bisnisnya. Karena mau tidak mau
mereka berdiri atas nama perusahaan.
"Selama
ini kan yang menjadi tujuan utama dari provider itu pastinya melihat keuntungan
bisnis jika ingin memasukkan jaringan internet ke wilayah tertentu",
ulasnya.
Tentu
mengantisipasi hal tersebut, pemerintah tidak tinggal diam dalam hal ini.
Langkah kerjasama nantinya akan dibangun sehingga mencapai kesepatakan yang
tidak merugikan pihak terkait.
Sambungnya,
Ia juga menganalogikan dengan jumlah masyarakat Lotim saat ini seharusnya mampu
meningkatkan pendapatan perekonomiannya sendiri jika masyarakat paham betul
dengan kondisi era digital saat ini.
Namun
pemerintah juga dalam hal ini jika tidak menyertakan masyarakat untuk
menjalankan program ini tentunya hanya sebatas rancangan saja tanpa adanya
keuntungan baik di masyarakat sendiri maupun pemerintah.
"Jumlah
penduduk lotim 1,3 juta jiwa, anggapalah yang menggunakan andoird 1/3 yaitu
sekitar 400 ribu orang. Jika di rata-ratakan harga untuk quota itu 100 ribu
perbulan maka akan keluar cost perbulan 4 milyar. Ketika polanya seperti itu
pemerintah tidak mendapatkan apa-apa", rincinya
Demikian
pula mekanisme yang diterapkan dalam program ini yaitu menunggunakan voucer. Yang diharapkan bisa menyentuh
kebutuhan akses internet masyarakat ekonomi menengah ke bawah.
"Sehingga
nantinya jika program ini jalan dan aktivasi voucernya sudah aktif tentunya voucher yang digunakan juga lebih murah
dari yang sekarang", tandasnya.
Promosi
sekilas juga Ia paparkan dalam program Desa Pintar ini. Dengan jangkauan di
seluruh wilayah Lotim, kecepatan juga bagus, harga lebih murah dan nanti
masyarakat yang akan memilih bentuk pilihan dari voucher itu sendiri, paparnya.
Melihat
dari kondisi warga disekitar lingkaran program ini juga perlu diperhatikan
karena tentunya dalam program ini akan membutuhkan partisipasi masyarakat yang
ada dilokasi setempat.
"Pengelolaan
barang akan dipegang pleh kominfo dan penstribusian voucher akan diberdayakan masyarakat sekitar", pungkasnya.
Dampak
yang lain juga perlu diperhatikan yaitu pengusahan dalam bidang akses internet.
Karena tentunya dengan datangnya program Desa Pintar ini pastinya mereka merasa
tersaingi. Untuk itulah solusi akan diterapkan nantinya untuk pengusaha akses
internet tersebut.
"Dan
untuk warga yang sebagai pembisnis wifi nantinya
akan kita carikan solusi dalam hal ini, yang penting program ini sudah jalan
dulu", sambungnya.
Untuk
saat ini adapun progres "Desa Pintar" ini sudah sampai pembangunan
tower, terdapat 28 titik yang nantinya
akan dibangun di wilayah Lotim dan sampai saat ini baru 9 titik yang sudah
selesai.
"Targetnya
Juli sampai dengan Agustus itu semuanya sudah selesai dan kita akan launcing
vouchernya nanti di hari ulang tahun Lotim pada bulan Agustus,"
uangkapnya.
Terkait
dengan realisasi program ini, Ia
menambahkan jika tidak ada kendala nantinya pada bulan September tahun 2020
ini, program ini sudah mulai bisa dijalankan di tengah masyarakat Lotim
"September
nanti InsyaAllah kalau tidak ada kendala itu akan on, tidak meunggu sampai
tahun 2021", tutupnya. (SN-01)