Foto: Muh. Amin Qutbi, S.Sos. Kepala Bidang Perpustakaan Pada Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Daerah Lotim |
Lombok Timur, Selaparangnews.com - Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Daerah (Arpusda) Kabupaten Lombok Timur rupa-rupanya memiliki cara unik untuk meningkatkan minat baca di internal kantor yaitu dengan membuat sebuah kegiatan yang disebut dengan istilah One Day One Book (Satu hari satu buku).
Kepala Bidang Perpustakaan pada Dinas Arpusda Lotim, Muh. Amin Qutbi mengaku bahwa konsep One Day One Book itu merupakan konsep yang ditawarkan oleh salah satu pustakawan Dinas Arpusda bernama Andre yang dicanangkan akan menjadi program nantinya di tahun anggaran baru. Oleh karenanya konsep itu baru diterapkan di internal kantor.
"Jadi kegiatan One Day One Book itu baru kita terapkan dilingkup karyawan Dinas Arpusda" ungkapnya. Jum'at (10/07/2020).
Kendati demikian, Amin tetap bersyukur dengan adanya kegiatan seperti itu. Dan diharapkan nantinya hal itu bisa dijadikan program di tahun 2021. "Kalaupun nanti jadi program, kan kita perlu mempersiapkan proses sosialisasi dan penyuluhannya ke masyarakat," ujarnya.
Selain itu, sambung Amin, Dinas juga perlu menyiapkan akses buku dan strategi guna menarik minat masyarakat untuk membaca.
"Tahu sendiri kan bagaimana persepsi masyarakat mengenai perpustakaan,"cetusnya sembari mengatakan bahwa persentase minat baca masyarakat Indonesia berdasarkan penelitian UNESCO (United Nations Educational, Scientific And Cultural Organization) itu sangat rendah yaitu berada pada tingkat 0,01 persen.
"Artinya, dari seribu rakyat Indonesia hanya satu orang yang membaca buku" tegasnya.
Sementara itu, sebagai penggagas ide tersebut, Andre menjelaskan bahwa motif utamanya menggalakkan kegiatan itu ialah sebagai bentuk upaya promosi layanan perpustakaan di tengah Pandemi Covid-19 yang membatasi ruang gerak masyarakat.
Selain itu, kegiatan tersebut juga dilandasi oleh perputaran informasinya yang sangat cepat melalui alat komunikasi. Sehingga hal itu dianggap sebagai peluang untuk melakukan kegiatan tersebut.
Menurutnya, dengan semakin mudahnya masyarakat mengakses konten apapun melalui gawai yang ada dalam genggaman, sebenarnya juga bisa dimanfaatkan untuk membagi buku-buku yang ada di perpustakaan ke masyarakat luas melalui grup-grup WhatsApp.
Caranya ialah dengan membagi hasil resensi atau sinopsis buku itu melalui grup yang nantinya juga diharapkan dibagi lagi ke grup yang lain.
"Sederhananya, konsep One Day One Book itu ialah salah satu strategi kami dalam meningkatkan pelayanan perpustakaan dengan mengulas sebuah buku yang kiranya menarik bagi orang kemudian di share melalui group WhatsApp" jelasnya.
Selain membuat sinopsis buku koleksi Arpusda, dia juga menyertakan alamat dan teknis meminjam buku itu, seandainya ada yang tertarik untuk membacanya lebih lanjut.
"Di dalam ulasan itu juga kami cantumkan alamat dan cara peminjaman buku seandainya ada yang tertarik untuk membacanya" tutur Andre.
Dia berharap kegiatan itu tidak hanya sebagai strategi memaksimalkan pelayanan, namun juga sebagai cara untuk meningkatkan rasa ingin tahu masyarakat terkait buku. Sehingga dengan sendirinya juga akan berpengaruh pada peningkatan minat baca masyarakat.
"Kalau tidak bisa satu buku sehari, ya minimal satu buku seminggu" tutupnya. (SN-05)