Foto: M. Sappudin Kabid Produksi dan Hortikultur Dinas Pertanian Lombok Timur |
Lombok Timur, Selaparangnews.com - Berdasarkan data Layanan Pengadaan Secara Elektronik (LPSE) Pemerintah Daerah Lombok Timur, melalui M. Sappudin Kepala Bidang produksi dan hortikultura pada Dinas Pertanian Lombok Timur membenarkan bahwa Lombok Timur mendapatkan program bantuan upaya khusus padi, jagung dan kedelai (upsus pajale), yang seharusnya bantuan ini di turunkan bulan April-Mei tapi dari Provinsi baru bisa direalisasikan pada bulan Juli-September.
"Dinas Pertanian Lombok Timur mendapatkan upsus pajale dari Provinsi dan untuk Kabupaten belum ada karena anggaran dipangkas ke penanganan covid-19"sebutnya ketika diwawancarai di ruangannya (20/07/20).
Ia melanjutkan, bantuan benih kedelai untuk peningkatan produksi kedelai melalui monokultur atau tumpang sari padi – jagung di Kabupaten Lombok Timur lebih dari Rp 1,3 milyar. Bantuan benih kedelai yang diterima Dinas Pertanian senilai lebih dari 1.3 milyar itu di peruntuhkan untuk 2000 hektar lahan nantinya.
"Iya, memang betul itu, bahkan bantuan benih kedelai itu lebih dari 1,3 milyar. Dan out put yang ingin dicapai dari program ini sekitar 2000 hektar". Sambungnya
Selain itu, bantuan upsus pajale ini nantinya akan di berikan dalam bentuk barang kepada masyarakat bukan berbentuk uang tunai seperti bantuan BST maupun BLT yang ada. Bentuk barang atau benih tersebut disesuaikan dengan musim yang ada di sirkulasi petani.
"Bantuan ini nantinya akan berbentuk barang bukan berbentuk tunai kalau yang berbentuk tunai itu ada namanya bantuan KUR untuk petani". Tuturnya.
Lanjutnya, bantuan upsus pajale ini akan didistribusi melalui kelompok-kelompok tani yang tergabung dalam Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) namun selain itu, akan terus dikaji dan di analisa apakah cocok untuk di tanami padi, kedelai atau jagung nantinya. Seperti di beberapa wilayah yang sumber airnya tidak pernah kering (Aikmel, Sikur dan Masbagik) itu nantinya akan diprioritas untuk penanaman padi.
"Bantuan ini akan didistribusi melalui kelompok-kelompok yang sudah tergabung di bawah Gapoktan, dan akan disesuaikan dengan sirkulasi petani" tutupnya. (SN-07)