Notification

×

Iklan

Iklan

Tidak Ingin Remang-Remang, Kasat Pol PP Lotim Minta Taman Rinjani Dipasangi Lampu Tiap Sudut

Friday, July 3, 2020 | July 03, 2020 WIB Last Updated 2021-04-23T18:22:01Z
Foto :  Baiq Farida Apriani; Kasat Pol PP Lomok Timur 

Lombok Timur, Selaparangnews - Dalam rangka menjaga keamanan dan ketertiban  taman rinjani Selong, Kasat Pol PP Lotim meminta supaya taman Rinjani dipasangi lampu penerang ditiap sudutnya, untuk memudahkan pemantauan.

Kasat Pol PP Kabupaten Lombok Timur, Bq. Farida Apriani menyampaikan upaya menjaga kondusifitas Daerah Lombok Timur khususnya dipusat kota lebih efektif manakala lampu penerangnya ada, apalagi dipasang ditiap sudut taman rinjani untuk mengantisipasi terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan. 

‘’Agar keamanan dan kenyamanan ditaman rinjani dan taman hutan tetap terjaga dengan baik, kami minta supaya dipasang lampu penerang agar tidak kelihatan remang-remang seperti saat ini, kalau ada lampu ditiap sudutnya pasti kelihatan terang. Bq. Farida Apriani, Kamis, (02/07/2020)

Ia melanjutkan, jika ia melaksanakan patroli tiga kali dalam sehari, mulai pagi, siang dan malam sampai pukul 24.00 wita, yang menyasar tempat wisata, tempat berkumpul dan lain sebagainya, ia juga sadar jika tidak semua wilayah dapat dijangkau mengingat keterbatasan jumlah personil.

Ia menambahkan jika saat covid-19 ini penjagaan pintu masuk sembalun akan tetap dipantau seperti biasanya, guna untuk memutus rantai penyebaran covid-19. Selain patrol, ia ikut melakukan pemeriksaan kepada para pengunjung yang ke Sembalun. Adapun yang diperiksa hanya KTP para pengunjung yang masuk kesana.

“Kami menggelar patrol tiga kali sehari, siang sampai malam, dimana dalam patrol tersebut kami menyasar tempat wisata, adapun aktivitas saat ini kami ikut melakukan penjagaan di pintu masuk Sembalun, yang kami periksa ialah KTP wisatawan yang masuk kesana,”ucapnya.

Ia menambahkan rumor yang beredar banyak para pendaki yang melakukan perbuatan asusila, maka jika hal tersebut benar adanya, ia tidak segan-segan menutup wisata tersebut manakala ditemukan satu kasus.

 “Banyak rumor,  jika dibukit pegangsingan  adanya oknum pendaki yang menginap dan membuka tenda bersama pasangannya, kemudian berbuat asusila, ini menjadi atensi kami  kalau ada yang kami temukan satu pasang saja maka tempat itu langsung kami tutup, dan besok pada hari Sabtu ini kami akan sortir para remaja yang mendaki ketempat tersebut,  kalau kami temukan pasangan yang belum menikah maka kami akan suruh balik,” tutupnya. (SN-04)
×
Berita Terbaru Update