Foto: Murid SMAN 1 Suela pada saat dikunjungi oleh Guru Kunjung di dusun Cempaka Timur |
Lombok timur, Selaparangnews.com – Sudah 5 bulan lamanya
siswa-siswi di Lotim tidak merasakan belajar secara langsung, efek Covid-19 ini
membuat pemerintah memberlakukan Belajar Dari Rumah (BDR), yang mengakibatkan
kerinduan para murid akan suasana sekolah. Seperti yang diungkapkan Ainul
Mudiah siswi SMAN 1 Suela pada saat dikunjungi oleh guru di pos 7 desa
Suntalangu, Kecamatan Suela, Lotim.
Ainul Mudiah mengungkapkan bahwa
dia sangat merindukan suasana sekolah. "Saya sangat rindu sekali dengan
suasana sekolah, karena jika di sekolah kita bisa diskusi dengan teman-teman
apabila ada tugas dari bapak/ibu guru, kalau belajar dari rumah kan kita sendirian"
ucapnya pada saat ditanya awak media, Rabu, 26/08/2020.
Ia juga mengungkapkan kejenuhanya
belajar melalui Handphone (Hp), karena terkadang belum tentu bisa dipahami
saking begitu banyak tugas yang diberikan oleh bapak/ibu guru melalui online.
"Banyaknya tugas yang
diberikan oleh bapak/ibu guru melalu online terkadang membuat kami jenuh dan
tidak bisa fokus dalam mengerjakannya" ucapnya.
Di tempat yang sama Andrianto
Kurniawan mengungkapkan kerinduannya akan suasana sekolah, lebih-lebih
statusnya sebagai siswa baru membuat kerinduannya menjadi siswa tak
tertahankan. "Ya tentu kami sangat merindukan suasana sekolah baru, karena
kami yang kelas X belum mengenal dengan baik bapak/ibu guru dan teman teman
yang baru" ucapnya.
Andri panggilan akrabnya juga
berharap kepada pemerintah supaya secepatnya memberikan izin kepada sekolah
untuk melaksanakan pembelajaran secara tatap muka, walaupun menerapkan
pembelajaran dengan sistem sift.
" kami berharap kepada
pemerintah di atas supaya memberikan sekolah melaksankan pembelajaran tatap
muka walaupun menggunakan sistem sift" pintanya.
Terpisah, Dahlika, S.Pd salah
seorang guru kunjung mengungkapkan hal yang senada pada saat berkunjung ke
salah satu pos pertemuan di Desa Suela dengan siswa.
Ia menuturkan bahwa, para gurupun
sangat rindu dengan siswa walaupun siswa terkadang sering membuat bapak
ibuk/guru marah dan tersinggung.
"Kami juga sebenarnya sangat
merindukan kalian, walaupun sesekali masa kalian membuat kami marah atau
jengkel tapi rasa rindu kami tidak pernah berkurang sedikitpun" ungkapnya.
Dahlika juga menyampaikan bahwa apa
yang dijalankan oleh sekolah adalah keputusan pemerintah demi kebaikan bersama.
"Kami juga sebagai guru
menjalankan perintah dari pemerintah sehingga mau tidak mau kami harus
jalankan" tutupnya (SN-08)