Foto: Puluhan Guru dan Staff SDN 3 Teros saat mengikuti rapat evaluasi pembelajaran di depan halaman sekolah |
Lombok Timur Selaparangnews.com - Guna memaksimalkan dan menjaga kualitas pembelajaran di tengah Pandemi Covid-19 yang masih berlangsung, Sekolah Dasar Negeri (SDN) 3 Teros, Kecamatan Labuhan Haji, Kabupaten Lombok Timur gelar rapat evaluasi bersama para guru pada Sabtu, 08 Agustus 2020 di Halaman depan sekolah.
Kepala Sekolah SDN 3 Teros, Muh. Mulyadi, S.Pd menerangkan bahwa kegiatan itu dilakukan untuk menggali persoalan-persoalan yang dihadapi oleh para guru di lapangan untuk kemudian dicarikan solusi. "Berhubung BDR (Belajar Dari Rumah) diperpanjang hingga 27 Agustus mendatang maka kami lakukan evaluasi" jelasnya. Sabtu, (08/08/2020).
Dari kegiatan itu, lanjut Mulyadi, diketahui bahwa beberapa persoalan yang dihadapi oleh para guru ketika melakukan proses pembelajaran secara daring (dalam jaringan), di antaranya adalah masalah jaringan dan tingkat partisipasi peserta didik dalam mengikuti KBM (Kegiatan Belajar-Mengajar).
Dia menyebutkan bahwa ada tiga Aplikasi yang digunakan oleh guru dalam memberikan pembelajaran, seperti Whatsapp Grup, Google Classroom dan Zoom Meeting. "Tapi berdasarkan keterangan para guru tadi, ketiga aplikasi itu kerap terkendala jaringan yang buruk" ucapnya sembari mengatakan bahwa tingkat partisipasi siswa sekitar 50 sampai 65 persen.
Karena itulah sambungnya, pihak sekolah juga sangat mengharapkan dukungan dan kerjasama wali murid untuk ikut memantau anaknya. "Seperti tidak membiarkan mereka berkerumun, berkumpul di jalan atau di gang-gang misalnya" sebut Mulyadi mencontohkan.
Selain itu, Mulyadi mengatakan bahwa sekolah juga telah membuat jadwal mengantar tugas bagi siswa-siswi yang terkendala menggunakan teknologi. "Namun kami juga tekankan supaya tetap mengedepankan protokol kesehatan" kata dia.
Dia mengaku bahwa untuk saat ini memang kurang pas berbicara tentang efektivitas dan efisiensi di sekolah mengingat keadaan masih dalam Pandemi yang tidak jelas kapan akhirnya.
Menurutnya, bisa melakukan proses pembelajaran saja dengan segala keterbatasannya itu sudah lebih baik daripada tidak melakukan apa-apa. "Yang penting proses pembelajaran tetap berjalan" tutupnya. (SN-05)