![]() |
Suasana Raker FJLT Lotim |
Lombok Timur, Selaparangnews.com - Forum Jurnalis Lombok Timur
(FJLT) menggelar Rapat Kerja (Raker) perdana pada Sabtu (08/08/2020). Pada
kesempatan tersebut, dibentuk tiga bidang yang masuk dalam struktur baru
kepengurusan FJLT. Adapun bidang yang terbentuk yakni Bidang Pengembangan
Kapasitas, Bidang Usaha dan Kemitraan, dan Bidang Advokasi.
"Yang tergabung dalam FJLT
ini kan, banyak. Kami bertiga tentu kesulitan untuk menangani itu. Terlebih,
permasalahan didunia wartawan ini kan sangat kompleks. Kepengurusan kita
tambah, tapi tidak terlalu gemuk," ujar Ketua FJLT, Rusliadi.
Ketiga bidang tersebut diharapkan
mampu menyusun program berdasarkan tupoksi masing-masing. Dan memberi
sumbangsih bagi perkembangan organisasi melalui ide-ide yang dicetuskan.
Bidang Pengembangan Kapasitas
dimaksudkan untuk meningkatkan kapasitas kepenulisan anggota FJLT. Agar anggota
FJLT dapat melaksanakan tugas peliputan dengan baik dan benar. Sehingga berita
yang disajikan ke publik, sesuai dengan kaidah penulisan.
"Kita ingin seluruh wartawan
yang terhimpun di FJLT juga, paham betul kode etik jurnalistik. Sehingga,
jangan sampai ada wartawan yang bersikap di luar kode etik," ucap Rusli.
Sementara dalam Bidang Usaha dan
Kemitraan, diharapkan dapat menghadirkan kesejahteraan bagi wartawan. Serta,
menjalin kerjasama dengan berbagai pihak. Baik pemerintah maupun swasta.
Melalui bidang ini, FJLT juga diharapkan dapat meningkatkan keterlibatan
wartawan dalam berbagai kegiatan sosial kemasyarakatan.
"Selama ini kan wartawan
hanya dikenal sebagai penulis berita, perlu juga rasanya kita melakukan
kegiatan sosial, yang langsung bersentuhan dengan masyarakat," pungkas
wartawan Suara NTB tersebut.
Sedangkan pada bidang advokasi,
anggota FJLT akan diberikan pembekalan pengetahuan hukum. Agar lebih memahami
koridor pemberitaan dan tidak melewati batas kewenangannya sebagai
jurnalis.Tentunya, permasalahan hukum yang mungkin timbul akibat pemberitaan
juga menjadi konsentrasi bidang ini.
"Mereka tugasnya
mengidentifikasi masalah akibat pemberitaan. Kemudian mengkomunikasikan dengan
pihak yang merasa dirugikan atas pemberitaan untuk mencari solusi
terbaik," jelasnya. (SN-04)