Lombok Timur, Selaparangnews.com – Harga bawang putih di pasar
Lombok Timur masih mengalami penurunan. “Biasanya Rp.40 ribu sampai dengan Rp.45
ribu per/kg, tapi saat ini harganya masih Rp.32 ribu,” terang Mirza Sophia
selaku Kepala Bidang Perdagangan Dinas Perindustrian dan Perdagangan Lombok
Timur. Selasa, (11/8/20).
Dia memaparkan, telah melakukan
berbagai upaya agar petani bawang putih tidak merugi dengan harga yang saat ini
beredar di pasar. “Kami menghimbau petani agar mengemas bawangnya dengan bentuk
lain,” ujar Mirza.
Hal tersebut dilakukan agar
petani tidak menjual bawangnya secara langsung karena bisa merugikan.
“Masyarakat senang dengan harga yang anjlok, tapi dibelakang ada petani yang
merugi,” tuturnya.
Menurut Mirza di sanalah posisi
Disperindag, saat terdapat masalah seperti anjloknya harga bawang putih saat
ini. Sehingga tidak merugikan kedua pihak antara masyarakat pemakai dan petani,
maka perlunya tetap melakukan pengontrolan dan pengendalian harga agar tetap
stabil.
Sesuai dengan teori perdagangan yakni,
jika barang melimpah maka harga akan turun. Tapi sebaliknya, jika barang langka
maka akan ada kenaikan harga. “Karena saat ini sedang masa panen bawang putih
di Sembalun,” kata Mirza.
Jika dibandingkan dengan harga
bawang merah, di Lotim sendiri masih stabil yakni dengan harga berkisar Rp.23
ribu per/kg. “Kalau bawang merah memang saat ini masih ada sebagian kita impor
dari Bima,” ungkap Mirza.
Tetapi menurut Mirza, impor
tersebut tentu akan berdampak positif bagi masyarakat pemakai. Sebab, jika saat
bawang lokal tidak mencapai target kebutuhan, maka disanalah fungsi bawang
impor yang menggantikan posisi bawang lokal untuk sementara waktu.
“Kualitas bawang lokal kita juga
jauh lebih baik dabandingkan bawang impor,” sambugnya. Dengan demikian
seharusnya bawang lokal lebih mahal daripada bawang impor tersebut.
Tapi kembali lagi kepada selera
konsumen, ada yang lebih menyukai bawang lokal dan ada juga yang lebih gemar
mengkonsumsi bawang impor. “Biarkan konsumen memilih yang mana,” imbuh Mirza.
Sebagai tambahan informasi, jika
di minggu awal bulan Agustus ini harga Sembako masih menunjukkan angka stabil
kecuali bawang putih. Kisarannya yakni beras premium Rp10 ribu/kg dan medium Rp.9
ribu/kg, ketan putih Rp.15 ribu/kg dan ketan hitam Rp.26 ribu/kg, kedelai lokal Rp.11
ribu/kg dan impor Rp.10 ribu/kg, cabai kecil Rp.14 ribu/kg, cabai besar merah Rp.15
ribu/kg dan cabai hijau Rp.8 ribu/kg.
Kemudian bawang merah Rp.23
ribu/kg, bawang putih tangkai Rp.32 ribu/kg, dan bawang putih impor Rp.18
ribu/kg. Serta sayur-sayuran diantaranya kentang Rp.12 ribu/kg, wortel Rp.11
ribu/kg, kool Rp.5 ribu/kg, tomat Rp.2 ribu/kg, buncis Rp.7 ribu/kg, kemiri tanpa
kulit Rp.41 ribu/kg, asam tanpa biji Rp.21 ribu/kg, kangkung Rp.9 ratus/ikat, dan
kelapa tanpa kulit Rp.6 ribu/butir.
Disusul dengan ubi jalar Rp.5
ribu/kg, ubi kayu Rp.4 ribu/kg, jagung pipilan Rp.5 ribu/kg, kacang tanah Rp.25
ribu/kg, dan kacang hijau Rp.20 ribu/kg. Dari Disperindag Lotim sendiri, tetap
melakukan update harga Sembako setiap minggunya di hari rabu. “Untuk saat ini
satu kali dalam seminggu, tapi jika besok anggarannya lebih, maka setiap hari
kita update harga,” celetuk Mirza. (SN-06)