Notification

×

Iklan

Iklan

Kadikes Lotim, Tetapkan Standar Covid-19 Tangani Pasien Kebidanan

Saturday, August 22, 2020 | August 22, 2020 WIB Last Updated 2021-04-13T09:44:44Z
Foto: Dr. Hasbi Santoso, Kepala Dinas Kesehatan Lombok Timur
Lombok Timur, Selaparangnews.com - Menindak lanjuti kasus bayi yang meninggal di Kota Mataram yang ditengarai terlambatnya penanganan oleh pihak rumah sakit, karena ibu dari bayi harus melakukan rapid test, untuk proses persalinan, menjadi pelajaran bagi semua pihak khususnya Pemerintah Daerah Lombok Timur.

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Lombok Timur, Dr. Hasbi Santoso menyampaikan jika kasus yang terjadi di Kota Mataram itu menjadi pelajaran untuk Lombok Timur, oleh karna itu dirinya menjamin kasus serupa tidak akan terjadi di Lotim, karena pihaknya telah mempersiapkan kebijakan dan pelayanan khusus untuk pasien kebidanan.

"Belajar dari yang terjadi di kota Mataram, di mana pasien itu tidak melakukan rapid test, kemudian dirujuk sehingga rumah sakit tidak melakukan rapid test, saya hanya melihat celah, ini yang mengakibatkan kematian bayi di kota," katanya Sabtu, 22/08/2020.

Lanjutnya, penanganan pasien di rumah sakit memang saat ini diharuskan sesuai dengan SOP protokol Covid-19, dan itu mengakibatkan terhambatnya pasien kebidanana yang justru bersifat darurat dan mesti cepat tertangani.

"Memang pasien kebidanan pasti dalam keadaan darurat, karena menyangkut dua nyawa dan rapid test secara faktual sifatnya menghambat penanganan," paparnya.

Secara teknis, untuk menghindari potensi terjadinya kasus serupa di Lotim. Dikes Lotim menjamin  ketersediaan alat rapid test, dan menerapkan pelayanan silang antara puskesmas dan rumah sakit.

"Rumah sakit kami suplai rapid test dari Dinas Kesehatan, kami berikan semua kebutuhannya, rata-rata 250-350 per bulan, ini dilakukan di Lotim sejak awal, apabila pasien itu dirujuk pada saat jam kerja, maka dia harus rapid test di puskesmas, jika diluar jam kerja maka itu kewajiban rumah sakit, karena puskemas tidak memiliki tenaga laboratorium di luar jam kerja," jelasnya.

Terkait dengan SOP pelayanan pasien kebidanan, apakah telah baku atau tidak, Dr. Hasbi memastikan akan memberikan standar khusus dan  bersifat taktis, untuk mempercepat pelayanan.

Dirinya mengakui jika masalah yang ada sudah dikomunikasikan dengan pimpinan, dan akan membuat terobosan khusus untuk pasien kebidanan. “memang masih ada masalah, tapi kami sudah lapor pimpinan. Kami akan membuat terobosan, pasien kebidanan tidak dirapid test" tutupnya. (SN.04)
×
Berita Terbaru Update