Notification

×

Iklan

Iklan

Lombok Timur Darurat Sampah, Pemerhati Lingkungan: Sampah Ini Cerminan Kita

Thursday, August 27, 2020 | August 27, 2020 WIB Last Updated 2021-04-13T09:36:40Z


Foto: Nampak salah satu sungai yang ada di Sembalun dijadikan TPA
Lombok Timur, Selaparangnews.com – Sampai Saat ini persoalan penanganan sampah belum terlihat, bahkan makin hari sampah di sungai maupun di pantai semakin menumpuk.

Melihat kondisi tersebut Rijal Sembapala, selaku ketua Komunitas Pemerhati Lingkungan Hidup-Sembalun Pencinta Alam (KPLH-Sembapala) menyampaikan jika hal tersebut disebabkan oleh beberapa faktor, seperti halnya kesadaran masyarakat terhadap kebersihan lingkungan masih rendah dan tidak adanya upaya serius para pemangku kebijakan menangani hal tersebut.

"Sampah ini bukan Persoalan sederhana, disamping kesadaran kita semua yang kurang, kemudian pemangku kebijakan juga tidak ada yang serius menangani hal itu, buktinya sampah bukan menjadi prioritas dalam program desa, kecamatan, maupun kabupaten, malah sampah ini jarang disebut untuk di anggarkan. " terangnya, Rabu, 26/08/2020.

Rijal juga menyampaikan jika penanganan sampah tersebut tidak semata-mata memindahkan sampah ke TPA dan itu bukan satu-satunya cara untuk menyelesaikan problem sampah ini.

"Tidak hanya ke TPA untuk menyelesaikan urusan sampah, sebenarnya pemerintah harus segera mencarikan alternatif-alternatif selain hanya ke TPA" terangnya.

Terpisah, Nizar Humaidi, salah satu warga yang tiap hari bergelut dan melakukan kampanye lingkungan menyatakan bahwa, sampah merupakan sesuatu yang sudah kehilangan nilai dan fungsi awalnya, yang di sebabkan oleh aktivitas manusia.

"Sampah ini kan sisa aktivitas kita, yang sudah kehilangan nilai’’.

Ia melanjutkan tugas pokok dan fungsi manusia adalah terletak pada nilainya sebagai Khalifah yang harus bertanggung jawab atas segala aktivitasnya selama hidup di muka bumi.

"Sampah inilah cerminan kita, Jika tidak ada yang mau bertanggung jawab, berarti, kita ini sudah tidak ada bedanya antara sampah dengan manusia, karena sama-sama kehilangan nilai" tutup Nizar. (CR.SN-02).

×
Berita Terbaru Update