Foto: Nampak salah satu sungai yang ada di Sembalun dijadikan TPA |
Lombok Timur, Selaparangnews.com – Sampai Saat ini persoalan
penanganan sampah belum terlihat, bahkan makin hari sampah di sungai maupun
di pantai semakin menumpuk.
Melihat kondisi tersebut Rijal
Sembapala, selaku ketua Komunitas Pemerhati Lingkungan Hidup-Sembalun Pencinta
Alam (KPLH-Sembapala) menyampaikan jika hal tersebut disebabkan oleh beberapa faktor, seperti halnya kesadaran masyarakat terhadap kebersihan lingkungan masih rendah
dan tidak adanya upaya serius para pemangku kebijakan menangani hal tersebut.
"Sampah ini bukan Persoalan
sederhana, disamping kesadaran kita semua yang kurang, kemudian pemangku kebijakan
juga tidak ada yang serius menangani hal itu, buktinya sampah bukan menjadi
prioritas dalam program desa, kecamatan, maupun kabupaten, malah sampah ini jarang
disebut untuk di anggarkan. " terangnya, Rabu, 26/08/2020.
Rijal juga menyampaikan jika
penanganan sampah tersebut tidak semata-mata memindahkan sampah ke TPA dan itu
bukan satu-satunya cara untuk menyelesaikan problem sampah ini.
"Tidak hanya ke TPA untuk
menyelesaikan urusan sampah, sebenarnya pemerintah harus segera mencarikan alternatif-alternatif
selain hanya ke TPA" terangnya.
Terpisah, Nizar Humaidi, salah
satu warga yang tiap hari bergelut dan melakukan kampanye lingkungan menyatakan
bahwa, sampah merupakan sesuatu yang sudah kehilangan nilai dan fungsi awalnya,
yang di sebabkan oleh aktivitas manusia.
"Sampah ini kan sisa
aktivitas kita, yang sudah kehilangan nilai’’.
Ia melanjutkan tugas pokok dan
fungsi manusia adalah terletak pada nilainya sebagai Khalifah yang harus
bertanggung jawab atas segala aktivitasnya selama hidup di muka bumi.
"Sampah inilah cerminan
kita, Jika tidak ada yang mau bertanggung jawab, berarti, kita ini sudah tidak
ada bedanya antara sampah dengan manusia, karena sama-sama kehilangan nilai"
tutup Nizar. (CR.SN-02).