Foto: Ilustrasi |
Lombok Timur, Selaparangnews.com - Sembalun dikenal sebagai desa
wisata dan juga merupakan pintu masuk menuju kawasan Geopark Rinjani, namun
tidak pernah luput dari masalah sampah, hal itu di sebabkan karena masih
banyaknya masyarakat yang menjadikan sungai sebagai TPA (tempat Pembuangan
Akhir).
Permasalahan tersebut dimuat pada
laman resmi akun Facebook Dinas LHK Provinsi NTB sebagai gambaran bahwa, betapa
pentingnya menjaga lingkungan dan tentunya dibutuhkan keterlibatan semua pihak
maupun stakeholder.
Melihat persoalan tersebut,
Suparlan yang merupakan salah satu tokoh pemerhati lingkungan dan penggagas
Green Village Tetebatu Selatan, Kabupaten Lombok Timur, sangat menyayangkan persoalan yang dialami oleh
daerah wisata tersebut. Ia menerangkan bahwa, sumber sampah yang ada di
Sembalun ada dua jenis yakni bawaan dan kiriman.
"Misalnya, ada minimal 100
wisatawan/hari yang datang kemudian membawa makanan, minuman dan lain-lain
dalam bentuk kemasan. Tentu, berapa banyak sampah yang dihasilkan" terang
sosok yang kerap di panggil Uncle Alan tersebut pada, Senin 24/08/20.
Alan juga menerangkan bahwa
penting jika adanya satu unit mesin penggunting sampah jenis plastik yang disedikan di satu desa, dan untuk areal kota disediakan satu RT satu
unit.
"Tapi itu hanya sekedar
masukan saja, karena sejauh ini kami belum tau apa yang sebenarnya menjadi
program NTB Zero Waste dengan bank sampahnya" tutupnya. (CR.SN-02).