Foto: Ucapan Selamat Datang Dan Lokasi Air Terjun Sarang Walet |
Lombok Timur, Selaparangnews.com - Apakah Anda pernah berkunjung ke
wisata Air Terjun Sarang Walet yang ada di Desa Kembang Kuning, Kecamatan
Sikur, Kabupaten Lombok Timur? Kira-kira kesan apa yang pertama kali Anda
rasakan saat berada di areal wisata itu?
Barangkali Anda akan berpikir
bahwa tidak ada apa-apa di sana. Karena memang, lokasi Air Terjun tersebut
dikelilingi oleh kawasan persawahan yang
hijau dan berundak-undak.
Akan tetapi, siapa sangka, di
antara kompleks persawahan yang membentang itu terselip sebuah Pancuran Air
yang cukup besar dan dingin, airnya memancar dari jurang yang tak terlalu
tinggi, Air Terjun Sarang Walet cukup banyak dikunjungi orang dan menjadi
primadona bagi tamu mancanegara.
"Kami memang sengaja tidak
membuatnya terlalu mewah, yang kami lakukan hanya memperbaiki jembatan ke sana
itu" tutur salah satu anggota Pokdarwis Lingkoq Caffe, Desa Kembang Kuning
bernama Teguh. Selasa 18/08/20, saat ditanya bagaimana rencana Pokdarwis ke
depan dalam mengembangkan spot wisata tersebut.
Teguh menjelaskan, Pokdarwis
Lingkoq Caffe bukan tak memiliki konsep wisata yang baik dan megah, akan tetapi
menjaga kualitas dan keaslian tempat itu juga merupakan daya tarik tersendiri
bagi para pengunjung.
Dan memang, lanjutnya, justru hal-hal
semacam itulah yang digemari oleh para wisatawan dari luar negeri yang selama
ini cukup banyak datang ke sana. "Di sini kan banyak bule (turis asing),
mereka biasanya lebih tertarik pada tempat-tempat yang masih alami seperti
ini" kata dia.
Teguh menambahkan, semenjak
terjadinya Pandemi Covid-19 merebak hampir di seluruh dunia, kuota pengunjung
Air Terjun Sarang Walet mulai berkurang. Apalagi, tempat-tempat wisata sempat
ditutup sementara oleh pemerintah.
"Sebelum terjadinya Pandemi
Covid-19, tiap hari selalu ramai" ujarnya sembari mengatakan bahwa
mayoritas pengunjung itu adalah para wisatawan mancanegara.
Dia mengaku, Pokdarwis Lingkoq
Caffe selaku pengelola wisata Air Terjun Sarang Walet lebih memprioritaskan
pengunjung mancanegara itu dari pada masyarakat lokal.
Apa sebab? Di samping karena
lokasi dan akses ke sana terlalu sempit,
juga karena mereka datang dari jauh yang belum tentu bisa datang lagi di
kemudian hari. Sementara masyarakat lokal bisa datang kapan saja mereka mau.
"Untuk masyarakat lokal, kami
buatkan waktu khusus" jelasnya.
Mengenai alasan mengapa nama
Sarang Walet disematkan pada Air Terjun itu, Teguh mengatakan, karena lokasinya
berada pada sebuah lorong sungai yang tidak terlalu luas yang sepintas terlihat
seperti Gua. Di ceruk-ceruk Gua itulah,
masih terdapat bekas-bekas Burung Walet membangun sarang di sana.
"Kenapa dinamakan Air Terjun
Sarang Walet? Karena banyak Sarang Walet di sana" ucapnya singkat.
Memang, dibanding dengan
tempat-tempat wisata pada umumnya, tak ada yang terlalu istimewa di wisata Air
Terjun Sarang Walet itu kecuali keasliannya sebagai karya alam yang dalam hemat
Teguh, airnya bersumber dari mata air yang ada di sekitar sana.
Salah satu pengunjung asal Desa
Padamara bernama Diawan mengaku tak terlalu takjub dengan Air Terjun Sarang
Walet tersebut. Baginya itu adalah tempat yang biasa. "Saya baru pertama
kali ke sini" jelasnya.
Beda halnya dengan Abdul Aziz,
pengunjung lain asal Desa Lenek Baru yang mengaku cukup senang bisa ke tempat
itu.
"Konsep wisata seperti ini
memang lebih digemari oleh orang luar negeri, karena rerata orang-orang itu
sudah lelah dengan kehidupan Kota yang bising dan panas" ketusnya.
Mahasiswa Universitas Hamzanwadi
itu melihat bahwa apa yang dilakukan oleh Pokdarwis setempat merupakan
kelihaian dalam melihat peluang. Mereka tak perlu melakukan banyak hal, tempat
pemandian yang masih alami justeru bisa menjadi lahan bisnis untuk menghasilkan
uang dan lapangan kerja. "Menurut saya, konsep ini cukup bagus"
tutupnya. (SN-05)