H. Rumaksi SJ. Wakil Bupati Kabupaten Lombok Timur. |
Lombok Timur, Selaparangnews.com - Progam Lotim Berkembang (Lombok Timur Berantas Rentenir Melalui Kredit Tanpa Bunga) yang dicanangkan oleh pemerintah Kabupaten Lombok Timur akan sasar sekitar 5000 orang penerima.
Wakil Bupati Lotim, H. Rumaksi, SJ. mengatakan bahwa kendati program itu diberikan bagi para pengusaha ternak, bukan berarti yang berhak menerimanya hanyalah para pengusaha ternak saja. Akan tetapi, dana itu akan menyasar orang yang masuk dalam kategori miskin.
"Sasarannya orang miskin" Tegasnya pada awak media saat diwawancara pasca acara tasyakuran HUT Lotim yang ke-125 di Pendopo Bupati. Senin, 31/08/2020.
Dia menjelaskan, program yang akan dilaunching tanggal 3 September mendatang itu akan mencoba menggiring para penerima bantuan untuk menjadi pengusaha ternak dengan modal usaha yang diberikan oleh lembaga perbankan yang menjadi mitra pemerintah.
"Kita akan buat mereka jadi pengusaha. Kita akan buatkan mereka surat keterangan izin usaha dari Desa lalu kita berikan mereka sapi, nanti enam bulan kemudian mereka bawa ke pasar untuk dijual" katanya.
Perlu diketahui bahwa program itu merupakan dana pinjaman Kredit Usaha Rakyat (KUR) dari lembaga perbankan sebanyak Rp. 15 Juta yang akan diberikan kepada penerima.
Namun, penerima dana itu tidak akan dikenai bunga, karena bunganya akan dibayarkan oleh pemerintah, baik pemerintah pusat maupun pemerintah daerah setempat.
H. Rumaksi mengaku bahwa program itu sebenarnya merupakan program pemerintah pusat. Namun karena ada celah yang bisa dimanfaatkan oleh pemerintah daerah dalam mendongkrak perekonomian masyarakat. Maka itu dimanfaatkan dengan cara membayarkan sisa bunga yang tidak dibayarkan oleh pemerintah pusat.
"Ini kan Program pusat, kalau dulu bunganya itu 11 persen dan sekarang turun menjadi 6 persen maka bunga yang 6 persen itulah yang akan kita bebaskan untuk masyarakat selama satu tahun" ucapnya.
Menurutnya, cara seperti itu di samping lebih menguntungkan bagi masyarakat juga secara tidak langsung akan merontokkan sistem keuangan rentenir yang banyak beredar selama ini.
"Kita akan bersaing dengan mereka dengan cara memberikan pilihan kepada masyarakat, apakah mau meminjam dengan cara pemerintah atau dengan sistem rentenir itu" ketusnya.
Sehingga, lanjut H. Rumaksi, dengan adanya pembebasan bunga itu, maka masyarakat tidak perlu memikirkan bunga pinjaman itu melainkan fokus mengembangkan modal usaha tersebut. "Dengan adanya program ini, mereka Pinjam Rp.15 juta maka akan kembali Rp.15 Juta juga" tutupnya. (SN-05)