Fahrurozi bersama rekannya, mahasiswa yang tergabung dalam Sains Club prodi Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Universitas Hamzanwadi saat menunjuukan tanaman di dalam hidroponik |
Lombok Timur, Selaparangnews.com – Tematik Garden merupakan kebun yang dibangun oleh Sains Club, yang tergabung dari Mahasiswa Prodi Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) di Universitas Hamzanwadi. “Ini merupakan hasil gagasan kami untuk mengolah sampah agar lebih bermanfaat,” ucap Mijahamuddin Alwi, M.Pd, selaku pembina dari Sains Club. Rabu, 26/8/2020
Di dalam kebun tersebut Alwi menyebutkan jika tanaman yang ada saat ini, ialah sayur-sayuran dan akan mengembangkan tanaman buah-buahan untuk ke depannya. Alasan utamanya membangun tematik garden, karena prihatin dengan sampah yang berada disekitar Universitas Hamzanwadi.
“Tempat ini dulunya kumuh dan dijadikan lokasi pembuangan sampah, tapi sejak Januari tahun 2020 kami sulap tempat ini menjadi kebun yang hijau,” tandas Alwi.
Sains Club sendiri sudah berdiri sejak tahun 2004, dengan tetap menghasilkan bibit unggul mahasiswa yang bukan hanya sekedar bisa mengajar. Akan tetapi lebih dari itu, Alwi yang saat ini juga menjadi Dosen di Prodi PGSD, mengharapkan agar mahasiswanya bisa mengakomodir ketahanan pangannya sendiri, dengan menerapkan ilmu dari tematik garden tersebut.
Terdapat dua jenis model media penanaman di dalam tematik garden, yaitu media dari polybag dan media dari pipa hidroponik. Sehingga hal tersebut nantinya akan sejalan dengan program “Zero Waste” yang dicetuskan oleh Pemerintah Provinsi.
“Zero Waste itu akan lebih terealisasi jika masyarakat sudah bertindak, tidak bisa hanya dengan teori saja,” ujar Alwi. Untuk itulah, ke depannya ia juga akan membuatkan program bagi mahasiswanya, agar bisa mengajarkan penerapan ilmu tematik garden kepada masyarakat luas.
Menurutnya, banyak masyarakat khususnya di Lombok Timur yang tertarik dengan metode tanam hidroponik tersebut. Tetapi, ia mengakui mayoritas masyarakat belum tahu cara membuat media tanam seperti itu.
Ia berharap nantinya, mahasiswa binaannya bisa istiqomah dalam menjaga dan menjalankan tematik garden tersebut. Sebab, hal lainnya yang akan diperoleh dengan keberadaan tematik garden tentu ada segi ekonominya bagi para mahasiswa.
“Pasti nanti akan ada segi ekonominya, akan tetapi itu tidak menjadi prioritas. Yang terpenting kami menekankan agar mahasiswa bisa selalu berkereasi dan berinovasi,” tutur Alwi.
Di tempat yang sama, Fahrurrozi salah satu mahasiswa dari anggota Sains Club yang sudah bergabung dari semester II, menyebutkan jika dirinya sangat senang dengan edukasi yang diberikan dalam mengelola tematik garden.
“Ini adalah sisi lain kami untuk menyalurkan hobi,” kata Rozi. Karena selain pembelajaran di kelas, tentu ia dan rekan lainnya juga mengharapkan pembelajaran praktik langsung seperti di tematik garden tersebut.
Sampai dengan saat ini, terdapat 80 lebih anggota di sains club prodi PGSD. Selain itu, Rozi menjelaskan komponen yang ada di dalam polybag yaitu ada skam (ampas gabah yang dibakar) dan kokopet (sabut kelapa halus). Dan yang ada di dalam pipa hidroponik itu hanya menggunakan media air.
“Ilmu ini sangat bermanfaat bagi kami, karena tentu akan banyak orang yang tertarik dengan media tanam seperti yang ada di tematik garden ini,” tandas Rozi. (SN-06)