Launching Kurikulum Dalam Kondisi Khusus di Aula Kantor Bupati Lotim |
Lombok Timur, Selaparangnews.com - Guna menjawab kegelisahan wali
murid yang ingin melihat anak-anaknya segera mendapatkan pembelajaran yang
layak di tengah Pandemi Covid-19 yang masih mewabah, Dinas Pendidikan dan
Kebudayaan Kabupaten Lombok Timur melaunching Kurikulum Dalam Kondisi Khusus di
Aula Masjid Kantor Bupati. Rabu, 09/09/2020.
Kepala Dikbud Lotim, Ahmad
Dewanto Hadi menjelaskan, pembentukan kurikulum dalam kondisi khusus itu
merupakan amanat dari Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan yang meminta untuk
mereview kembali kurikulum pendidikan di dalam keadaan seperti ini.
"Pada 4 Agustus lalu
Kemendikbud meminta untuk mereview kurikulum di dalam kondisi khusus" ungkapnya sembari mengatakan bahwa Dinas meresponnya 3 hari kemudian yaitu
tanggal 7 Agustus.
Dewanto Hadi mengklaim bahwa
kurikulum yang dibuat oleh sebuah tim yang terdiri dai 4 orang itu merupakan
satu-satunya kurikulum dalam kondisi Pandemi yang sudah tersusun rapi di Provinsi
Nusa Tenggara Barat (NTB).
Menurutnya, semua satuan
pendidikan yang ada di bawah koordinasi Dikbud Lotim sudah menyelesaikan
kurikulum tersebut. "Tanggal 31 Agustus Semua sekolah, baik SD maupun SMP
sudah menyelesaikan kurikulum tersebut" terangnya.
Dia berharap, dengan adanya
kurikulum dalam kondisi khusus itu maka para guru akan lebih merasa aman dan
nyaman dalam melaksanakan proses pembelajaran.
"Mudahan dengan adanya
kurikulum ini menjadi acuan bagi para guru sekaligus menjawab kegelisahan kita
selama ini" ujarnya sembari mengingatkan bahwa proses belajar-mengajar
sudah lama terbengkalai oleh Pandemi Covid-19.
"Kita bayangkan, sejak Maret
yang lalu kita tidak melaksanakan pembelajaran tatap muka" ucapnya.
Sementara itu, Bupati Kabupaten
Lombok Timur, H.M. Sukiman Azmy, yang
melaunching kurikulum dalam kondisi khusus itu memberikan apresiasi kepada
Dikbud Lotim berserta tim yang merancangnya karena sudah merespon kebutuhan
masyarakat dan peserta didik.
Kendati demikian, Bupati
menekankan peran serta para wali murid dalam mengawasi anak-anaknya di rumah
supaya tidak salah dalam menggunakan alat komunikasi Informasi yang digunakan dalam
proses belajar saat ini.
"Berdasarkan hasil temuan
DP3AKB bahwa di dalam jaringan online anak-anak kita dalam proses pembelajaran
secara daring itu ditemukan konten-konten yang tidak senonoh" jelasnya.
Bupati berharap, hal itu harus
menjadi perhatian semua pihak, terutama para guru dan wali murid supaya lebih
ketat lagi dalam mengawasi anak-anaknya di rumah. "Inilah yang harus kita
waspadai dan berikan pengertian kepada anak-anak kita" tutupnya. (SN-05)