Foto: Lalu Sriadi, Direkrut Teknis PDAM Lombok Timur |
Lombok Timur, Selaparangnews.com - Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Lombok Timur mengakui saat ini belum bisa memberi pelayanan maksimal kepada pelanggan. "Kita akui pelayanan dari kami memang belum maksimal kepada pelanggan," tutur Lalu Sriadi, Direktur Teknis PDAM Lombok Timur saat di temui di ruang kerjanya. Kamis, 17/9/2020.
Terlebih lagi untuk wilayah
Kecamatan Sakra, menurutnya walapun terdapat dua penyuplai air di Kec. Sakra
yaitu sistem Loyok dan sistem Jurit. Tetapi hal tersebut masih tidak memberikan
solusi yang signifikan terhadap kebutuhan air dari pelanggan.
Sriadi menjelaskan jika tahun ini
akan ada penambahan sistem pasokan air dari Pemerintah Daerah (Pemda) Lotim
yang bekerjasama dengan Dinas Pekerjaan Umum dan Pemukiman Rakyat (PUPR).
"Kerjasama tersebut akan
menghasilkan penambahan pasokan air 40 liter perdetik untuk Kec. Sakra," kata
Sriadi.
Selain karena faktor teknis,
Sriadi juga menuturkan jika kondisi cuaca saat ini mempengaruhi tingkat
ketersediaan air di wilayah Lotim. Hal itu juga ia sebutkan karena adanya
penurunan debit di sumber mata air, terlebih lagi tingkat pemakaian air
masyarakat yang tinggi di saat musim kemarau seperti saat ini.
"Kalau musim hujan mungkin
masyarakat sedikit memakai air, tapi beda hal kalau musim kemarau. Justru
masyarakat akan banyak menggunakan air pada saat ini," sambungnya.
Jumlah sumber mata air sendiri di
Lotim sekarang ini ada 13, dengan penggunaan sistem zonasi yakni pembagian
aliran sumber mata air berdasarkan wilayah kecamatan masing-masing.
Pada tahun 2021, Sriadi
mengatakan jika akan ada penambahan sumber mata air yang saat ini sedang dalam
proses oleh Pemda Lotim
Berdasarkan data yang ia pegang,
jumlah pelanggan PDAM di wilayah Lotim mencapai 27 ribu, tetapi yang terdata
masih aktif sebanyak 26 ribu.
"Nantinya pelanggan akan
bertambah terus, karena akan ada penambahan sumber mata air tersebut,"
sebut Sriadi.
Terkait adanya pelanggan yang
tetap membayar walapun air terkadang tidak ada yang datang dari PDAM, Sriadi
mengaku jika sistem yang ada di PDAM akan terus membaca aktifitas dari water
meter yang sudah di pasangkan kepada pelanggan.
"Memang dari sistem itu akan
terbaca terus dari water meter yang diberikan oleh PDAM kepada pelanggan,"
ungkapnya.
"Water meter itu nantinya
yang menentukan besaran dari biaya dari pelanggan," sebut Saiful.
Tetapi, Saiful menyadari salah
satu yang membuat pelanggan kurang nyaman yaitu, karena air tersebut tidak
dapat di nikmati oleh pelanggan selama 24 jam penuh.
Ketika pelanggan tidak dapat
pasokan air selama 24 jam, maka menurutnya perilaku dari pelanggan tersebut
akan berubah. Seperti salah satunya dengan membuka keran water meter.
"Pembukaan keran water meter
itu menyebabkan tidak terkontrolnya perhitungan dari water meter
tersebut," ujar Saiful.
Sebab, angka di water meter
tersebut bukan hanya berjalan oleh air, akan tetapi perubahan angka di water
meter tersebut juga dipengaruhi oleh angin. Sehingga pelanggan yang membuka
water meternya itu, angkanya akan tetap berjalan walapun tekena oleh tiupan
aingin.
Ia sendiri tidak menafikkan jika
hal itu yang membuat sebagian pelanggan kesal dan mengeluh atas pelayanan PDAM.
"Kami juga faham betul,
kalau kemudian ada pelanggan yang mengatakan hanya membayar angin saja,"
akui Saiful.
Karena itulah, ia sendiri juga
mengakui jika pelayanan yang di berikan oleh PDAM Lotim selama ini kurang
maksimal terhadap pelanggan.
"Semoga dengan penambahan
kapasitas produksi di tahun 2020, khususnya untuk wilayah selatan nantinya bisa
menjadi salah satu solusi," katanya.
Adapun wilayah selatan yang
dimaksud ialah Kecamatan Sakra, Kecamatan Keruak dan Kecamatan Jerowaru. Yang
nantinya air yang di pasok berjumlah 120 liter perdetik.
Dengan rincian, solusi yang
diberikan nantinya untuk menanggulangi persoalan air di Sakra akan di tambah 40
liter perdetik serta penambahan untuk Keruak dan Jerowaru berjumlah 80 liter
perdetik.
"Untuk anggaran sendiri
Pemda telah menyetujui alokasi terhadap penambahan kapasitas air
tersebut," ungkap Saiful. (SN-06)