Foto: Iva Nuril Solihani, Direktur Utama PT. Selaparang Finansial |
Lombok Timur, Selaparangnews.com – PT. Selaparang Finansial merupakan salah satu Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) di Kabupaten Lombok Timur, yang tentunya harus menyetorkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) setiap tahunnya.
Pada awal bulan yang lalu (Agustus), PT. Selaparang Finansial telah melunaskan setoran PAD terbesar untuk kabupaten Lombok Timur, yakni sebesar 5,5 Milyar. Setoran tersebut tentunya dibagikan sesuai dengan besaran yang dimiliki oleh para pemegang saham (deviden).
Pada penetapan besaran pembagian laba tersebut, juga telah melewati kesepatakan pada Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS). Yang dalam hal ini, Pemda Lombok Timur sebagai pemegang saham terbesar di PT. Selaparang Finance.
Melihat hal itu, Direktur Utama PT. Selaparang Finansial Iva Nuril Solihani menjelaskan jika merupakan satu loncatan yang luar biasa, karena perusahaan bisa mengembangkan pendapatannya setiap tahun. Mengingat, kondisi pandemi Covid-19 yang masih mewabah sampai dengan saat ini.
“Alhamdulillah dalam kondisi pandemi Covid-19, perusahaan mampu menyumbangkan PAD tahun buku 2019 yang disetorkan pada tahun 2020 ini sebesar 5,5 Milyar,” ungkapnya. Kamis, 24/9/2020.
Kendati tahun ini wabah pandemi Covid-19 masih menyerang. Tetapi ia bersama rekan kerja lainnya tetap optimis jika perusahaan mampu bangkit di tengah situasi yang dinamis seperti saat ini.
Ia mengatakan, jika hal yang paling penting untuk mempertahankan eksistensi pendapatan di tengah kondisi seperti saat ini ialah kerjasama tim. Sebab, tanpa kerjasama tim yang baik walapun manajemennya bagus, menurutnya hal itu masih kurang.
“Selain manajemen yang bagus, disini kami juga menerapkan kerjasama tim yang baik. Sehingga melalui kerjsama tim itulah nanti akan menciptakan kondisi yang baik ke depannya,” ujarnya
Iva sendiri sangat mendukung dengan adanya konsep Adaptasi Kebiasaan Baru (AKB) yang di terapkan di wilayah Lombok Timur beberapa bulan tekahir. Menurutnya, roda perekonomian saat ini harus tetap berjalan walau di tengah kondisi yang tidak stabil.
Seperti menjaga likuiditas, menjaga risiko kredit dan hal lainnya yang berkaitan dengan lembaga keuangan sangat dibutuhkan pada kondisi sekarang. Karena dampak dari pandemi Covid-19 yang dirasakan sejak dari bulan Maret tahun ini, tentunya sangat berefek pada pendapatan suatu perusahaan atau usaha lainnya.
“Harapan kami semoga pandemi
ini cepat berlalu, agar pemulihan kembali perekonomian lokal dan nasional bisa
menggeliat kembali seperti sebelum pandemi,” harap Iva. (fgr)