Notification

×

Iklan

Iklan

Sempat Memanas, Forum BPD Lotim Tuntut Kenaikan Gaji

Wednesday, September 9, 2020 | September 09, 2020 WIB Last Updated 2021-04-01T17:52:18Z

Pertemuan Forum Badan Permusyawaratan Desa Lombok Timur dengan Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa, tampak Ada Suci Makbullah selaku Ketua BPD Desa Songak saat protes kepada M. Hairi, Kadis PMD di ruangan rapat Sekretaris Daerah Lombok Timur

Lombok Timur, Selaparangnews.com - 20 orang perwakilan dari Forum Badan Permusyawaratan Desa (BPD) Lombok Timur meminta Pemerintah Daerah (Pemda) untuk menaikkan kesejahteraan insentif/gaji bagi anggota BPD di seluruh wilayah Lotim. "Selama ini insentif anggota BPD hanya Rp. 525 ribu perbulan," sebut Deny Rahman, Ketua Forum BPD Lotim saat berada di ruang pertemuan Sekretaris Daerah Lombok Timur. Rabu, 9/9/2020.

Pertemuan tersebut sempat memanas karena salah satu perwakilan dari forum BPD protes, sebab tidak dapat bertemu dengan pimpinan daerah Lotim. Deny merincikan jika ketua BPD mendapatkan insentif sebesar Rp. 650 ribu, wakil ketua sebesar Rp. 600 ribu, dan sekretaris mendapatkan Rp. 550 ribu.

Selain menekankan gaji, Deny juga mempertegas jika biaya operasional dari BPD juga seharusnya bisa ditambah. Karena itu akan berdampak besar terhadap kinerja dari masing-masing anggota BPD.

"Bagaimana kita menyusun program kerja, jika biaya operasinal saja masih dibatasi cuman Rp. 5 juta saja," tegas Deny.

Ia meminta kepada Bupati Lotim melalui Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (PMD) agar bisa menyampaikan aspirasi dari rekan anggota BPD lainnya.

"Kami minta Peraturan Bupati (Perbup) yang sebelumnya itu dirubah, karena yang sebelumnya biaya operasional BPD itu dibatasi cuman Rp. 5 juta saja," tekan Deny.

Jika sampai tahun 2021, permintaan Perbup tersebut belum direalisasikan, maka Forum BPD Lotim akan melakukan unjuk rasa besar-besaran nantinya.

"Kalau tidak ada respon, maka kami akan turun ke jalan untuk menyampaikan hak demokrasi kami," tandas Deny.

Dedy Febry Rachman selaku wakil sekretaris Forum BPD juga sangat kecewa terhadap Pemda Lotim. Selain tidak bisa bertemu dengan Bupati Lotim, ia juga sangat menyayangkan karena selama ini BPD selalu dianggap anak tiri.

"Kalau BPD terus di anak tirikan, lebih baik bubarkan saja," protes Dedy. Selain itu, jika dilihat dari peran dan fungsi BPD di Desa saat ini tergolong jabatan yang strategis. Sebab, BPD berperan sebagai penyambung lidah rakyat yang ada di Desa.

Sebagai tambahan informasi, saat ini anggota BPD Lombok Timur berjumlah 1.727 orang yang tersebar di seluruh Desa yang ada di Lotim.

Dalam kesempatan tersebut, hadir juga Ada Suci Makbullah selaku ketua BPD Desa Songak yang secara tegas mengatakan jika tuntutan dari forum BPD harus secepatnya direalisasikan ke depannya.

"Kalau tidak ada kata sepakat sekarang, lebih baik kita bubar saja pada pertemuan ini," tegas Suci sambil keluar dari ruang pertemuan.

Kepala Dinas PMD M. Hairi yang menerima perwakilan dari forum BPD tersebut, dan akan menindak lanjuti seluruh aspirasi yang disarankan oleh forum BPD.

"Semua ada prosesnya, kami akan sampaikan ke pucuk pimpinan daerah nantinya atau dalam hal ini Bupati Lotim," jawab Hairi ketika ditanya apa tindak lanjut dari tuntutan forum BPD tersebut.

Ia juga akan koordinasi dengan bidang anggaran yang ada di Desa, sehingga apapun aspirasi yang disampaikan oleh Forum BPD saat ini bisa ditampung terlebih dahulu oleh Dinas PMD.

Sekretaris Daerah Lotim H. M. Juaini Taofik, yang sempat hadir pada pembukaan acara hearing tersebut juga memperingati pihak Desa, agar betul-betul diperhatikan anggota BPD yang ada di Pemerintah Desa. Karena BPD juga merupakan DPR dari masyarakat Desa.

"Jangan sampai Desa terlalu inovatif, sehingga melupakan hal-hal yang krusial dalam tubuh rekan-rekan BPD lainnya," sebut Taofik. (SN-06)

×
Berita Terbaru Update