Foto: Herman, Wakil Ketua Lakpesdam NU NTB |
Mataram, Selaparangnews.com - Pendidikan merupakan salah satu sektor yang sangat terdampak oleh wabah pandemi Covid-19, terlebih lagi pada peserta didik anak-anak. Melihat persoalan itu, alternatif metode yang ditawarkan oleh Lembaga Kajian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Nahdlatul Ulama (Lakpesdam-NU) Nusa Tenggara Barat, yakni mengembangkan metode belajar anak dengan membaca nyaring.
"Membaca secara nyaring ini lahir dari persoalan anak-anak, yang proses belajar mengajarnya terganggu di masa pendemi Covid-19," ujar Herman Wakil Ketua Lakpesdam NU NTB, saat memberikan pelatihan membaca nyaring kepada kader-kader Lakpesdam NU. Senin, 26/10/2020.
Ia menyebut, pada proses pembelajaran secara daring, banyak dari kalangan anak-anak yang bosan dan stres ketika menggunakan metode itu secara terus-menerus.
Adapun metode tersebut ia temukan, ketika menganalisa hasil dari kegiatan penggalian suara anak terdampak pandemi Covid-19. Yang pada saat itu di laksanakan di lima lokasi berbeda oleh Lakpesdam NU.
Memang kata Herman, pada situasi yang tidak baik seperti saat ini harus dicarikan jalan keluarnya. Karena itu sangat berpengaruh pada pertumbuhan pembelajaran anak-anak.
Itulah yang melatar belakangi "kegiatan membaca nyaring" tersebut, terlebih lagi efek yang ditimbulkan ketika anak-anak belajar secara daring, pastinya mengalami kebosanan karena harus berdiam di rumah saja.
"Kegiatan membaca secara nyaring ini, akan terus dikembangkan di Lakpesdam NU," kata Herman.
Mengingat, ia menjelaskan bahwa membaca nyaring sangat bermanfaat bagi anak. Sebab, dari bacaan yang nyaring itulah nanti mood belajar anak bisa terjaga dan memberikan efek yang positif yakni anak menjadi tidak membosankan.
"Ketika kebosanan anak muncul pada proses pembelajaran di rumah, maka akan timbul sistem pembelajaran yang tidak teratur. Maka dari itulah, belikan anak buku yang digemarinya, kemudian bacakan mereka dengan suara nyaring," jelasnya. (fgr)