Foto: Hj. Sitti Rohmi Djalilah, Wakil Gubernur NTB saat memberikan sambutan kunjungan kerjanya di Desa Mendana Raya, Kecamatan Keruak, Lombok Timur |
Lombok Timur, Selaparangnews.com - Sebanyak 1.811 Pos Pelayanan Keluarga Berencana (Posyandu) yang ada di Lombok Timur pada tahun 2021, ditargetkan menjadi Posyandu Keluarga dari yang sebelumnya hanya berlabel Posyandu konvensional.
"Mudah-mudahan dengan impian kita bersama merubah seluruh Posyandu di Lotim menjadi Posyandu Keluarga, akan menjadi salah satu alternatif solusi yang baik ke depannya," kata Hj. Sitti Rohmi Djalilah selaku Wakil Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB) saat kunjungan kerja di Desa Mendana Raya, Kecamatan Keruak, Lombok Timur. 13/10/2020.
Posyandu merupakan aktivitas yang tiap bulan tetap dilaksanakan di setiap Desa, maka dari itu ia menerangkan peran Pemerintah Provinsi (Pemprov) harus ikut meng-intervensi apa saja kendala yang ditemukan dalam pelaksanakaan Posyandu Keluarga nantinya.
Pada dasarnya, kata wanita yang akrab disapa Umi Rohmi ini menjelaskan masalah yang timbul di tengah masyarakat terkait dengan Posyandu Keluarga, karena adanya ketidakfaham masyarakat tentang peran fungsi dan tujuan dari Posyandu Keluarga itu sendiri.
Padahal jika di lihat dari segi tujuan pembentukan program, maka akan ditemukan bahwa pemerintah hanya sebagai fasilitator dalam melaksanakan program untuk kemakmuran masyarakat, termasuk pada pembentukan Posyandu Keluarga.
"Program itu rujukannya dari masyarakat dan untuk masyarakat, bukan hanya untuk pemerintah saja," tegas cucu pahlawan Nasional tersebut.
Selain itu, ia juga mengingatkan kepada seluruh Kepala Desa agar tidak hanya berkutat memprogramkan bidang infrasturktur saja. Namun, pemberdayaan juga berperan penting dalam hal ini, untuk mewujudkan NTB Gemilang sesuai dengan visi dari kepemerintahan Zul-Rohmi.
Terlebih lagi di Lotim mempunyai kepadatan penduduk yang sangat besar di NTB, untuk itulah Lotim diharapkan menjadi contoh yang baik bagi wilayah lainnya di NTB. Sehingga 1.811 Posyandu Keluarga nantinya bisa aktif di tahun 2021. Tentu dengan penerapan konsep dan manajemen yang baik di dalamnya.
"Sebetulnya tidak sulit menjalankan program ini, tergantung dari Kadesnya nanti. Oleh sebab itulah, Kades harus memahami dengan detail apa-apa yang menjadi kebutuhan masyarakat dalam program Posyandu Keluarga ini," tandasnya.
Senada dengan hal itu, Kepala Desa Mendana Raya Suparman menjelaskan fungsi dari Posyandu Keluarga sangat berperan penting di Desanya. Ia menyebut dampak postifinya terhadap masyarakat sudah bisa dirasakan saat ini.
"Dengan adanya Posyandu ini, orang tua dan balita menjadi lebih dekat lagi," ucapnya.
Tak hanya itu, dengan adanya Posyandu tersebut dirinya mengaku bahwa masyarakatnya sangat terbantu. Sebab, pembuatan identitas anak bisa lebih di maksimalkan.
Bahkan Lansia juga tetap diakomodir dalam program Posyandu Keluarga. Karena mulai dari anak, generasi muda, dan Lansia tetap menjadi prioritas dalam memberikan pelayanan di Posyandu Keluarga.
"Identitas anak dan lansia juga bisa di maksimalkan, dengan adanya Posyandu Keluarga ini," ungkap Suparman. (fgr)