Foto: Disaksikan Sejumlah Awak Media, Yayasan Server Indonesia Meminta Klarifikasi Kepala Dinas Sosial Lotim |
Karena itulah, pada Selasa 17 November 2020, Kepala Cabang Yayasan Server Indonesia Nusa Tenggara Barat (NTB) Lalu. Ahsan, bersama dua rekannya mendatangi Kantor Dinsos Lotim untuk meminta klarifikasi terkait pernyataan tersebut.
Lalu Ahsan menyampaikan bahwa apa yang disampaikan Kepala Dinas Sosial Lotim di Media itu bisa menimbulkan dampak negatif bagi nama baik Yayasan Server Indonesia, oleh karenanya Ia perlu datang untuk meminta klarifikasi.
Dia mengatakan bahwa statemen itu sama sekali tidak benar karena daging yang dibagikan pada masyarakat Sembalun itu bukan dari Yayasan Server Indonesia. Selain itu, lanjutnya, pihaknya juga belum melakukan pendistribusian di wilayah Sembalun pada waktu itu. serta dilihat dari segi jumlah dan labelnya juga tidak sama dengan daging yang dibagikan oleh Yayasan Server Indonesia selama ini.
"Kalau kita selalu pakai label, lengkap. Dan beratnya juga tidak seperti itu, untuk daging Sapi kita berikan 2 sampai 2,5 kg, sementara untuk daging Domba kita berikan 3 sampai 4 Kg untuk satu Kepala Keluarga,"paparnya. Selasa, 17/11/2020.
Dirinya mengatakan bahwa sudah 15 Tahun Yayasan Server Indonesia mendistribusikan bantuan di Indonesia. Sementara di NTB sudah masuk tahun kelima. Namun, lanjutnya, Ia merasa baru kali ini ada oknum yang mengatakan bahwa daging yang dibagikan itu tidak layak dikonsumsi.
"Selama ini tidak ada warga yang tidak senang dengan daging yang kami bagikan itu," ujarnya sembari mengatakan bahwa dirinya perlu bertemu dengan Kepala Dinsos Lotim untuk menjelaskan aktivitas filantropi yang mereka lakukan selama ini.
Dia juga mengatakan tidak akan memperpanjang masalah itu, hanya meminta klarifikasi saja agar tidak menjadi isu liar di masyarakat. "Kita minta klarifikasi saja karena menyangkut nama baik kami. Statement itu kan datang dari Kadis jadi kita minta klarifikasinya, supaya dia benar-benar tahu daging itu dari mana, dan apa yang kita lakukan selama ini," katanya.
Setelah bertemu satu sama lain, di hadapan pihak Yayasan Server Indonesia dan sejumlah awak media, Kepala Dinas Sosial Lotim, H.Ahmat menegaskan bahwa daging yang dibagikan kepada masyarakat Sembalun beberapa hari lalu memang bukan daging dari Yayasan Server Indonesia melainkan dari supplier BPNT.
"Saya klarifikasi hari ini ya bahwa itu tidak benar karena ada labelnya di sana, yang dibagikan di Sembalun itu adalah daging BPNT," tegasnya.
Adapun dirinya spontan menduga bahwa daging itu dari Yayasan Server, lanjut H. Ahmat, ialah karena selama ini program BPNT yang dijalankan oleh Dinsos selalu menggunakan daging ayam, tidak pernah menggunakan daging Sapi.
Dia mengaku tidak pernah ada niat untuk memojokkan salah satu pihak terkait pernyataan itu. Pernyataannya tersebut murni karena alasan di atas.
"Saya menduga begitu karena rutinitas bantuan BPNT itu selalu menggunakan daging ayam, dan yang kedua kami tidak tahu kalau Yayasan Server Indonesia belum mendistribusikan daging di kecamatan Sembalun" tutupnya. (yns)