Foto: Ilustrasi |
Mataram, Selaparangnews.com – Sampai
saat ini, tanda-tanda berakhirnya pandemi Covid-19 belum juga terlihat.
Dampaknya tidak saja dirasakan
oleh orang dewasa, tetapi juga sangat berpengaruh pada kesehatan mental
anak-anak.
Selama pandemi, banyak sekali
pembatasan aktivitasi luar mereka yang dibatasi . hal itu tentu sangat berdampak
pada kesehatan mereka secara psikis dan sosial.
Berdasarkan hasil penggalian
suara dari kurang lebih 100 anak pada 8 lokasi di Nusa Tenggara Barat, yang
dilakukan oleh Lakpesdam NU dengan dukungan Program PEDULI, teridentifikasi
bahwa selama pandemi ternyata banyak anak-anak yang mengalami tekanan dan
merasa stress.
“Anak-anak merasa stress dengan
model pembelajaran jarak jauh, tugas atau pekerjaan rumah menjadi lebih banyak,
kesulitan berdiskusi dengan guru dan temannya ketika ada pelajaran tidak
dimengerti, tidak bisa bermain, dan takut terkena virus corona,” terang
Muhammad Jayadi, Ketua Lakpesdam NU NTB. Rabu, 20/01/2021.
Di samping itu, lanjutnya, saat di
rumah, anak-anak juga rentan menjadi stres karena sering diomelin,
disuruh-suruh, dimarahin, dituduh main game oleh orang tuanya, padahal boleh
jadi mereka sedang mengikuti proses pembelajaran secara online.
Berangkat dari kondisi tersebut,
sambung pria yang akrab dipanggil Jay itu, Lakpesdam NU NTB mengirimkan 18
orang kader untuk mengikuti pelatihan psikososial anak yang diselenggaran oleh
The Asia Foundation melalui Program Peduli.
“Kami berharap 18 orang kader
yang mengikuti pelatihan ini, akan menjadi relawan Lakpesdam NU di lapangan
untuk melatih dan mengedukasi serta meningkatkan kemampuan anak-anak untuk beradaptasi dan tetap memiliki daya tahan
dalam menghadapi situasi bencana kesehatan yang berlangsung lama ini,”
harapnya.
Dengan begitu, simpulnya,
anak-anak akan mempunyai kemauan dan kemampuan untuk mengatasi tantangan dan
juga mampu berkembang dengan cara yang sehat dan positif untuk terlepas dari kesulitan.
“Seperti tidak sampai putus sekolah dan memilih kawin dini gara-gara pandemi ini, kita prihatin ada 874 anak di NTB menikah di usia sekolah karena proses pembelajaran model jarak jauh akibat pandemi ini,” ungkap Jay.
Adapun pelatihan yang diikuti
oleh belasan Kader Lakpesdam NU itu dilaksanakan secara online selama dua hari
yaitu Kamis-Jumat, tanggal 21-22 Januari 2021, diikuti oleh 50 orang peserta
dari 12 Kabupaten/kota se-Indonesia.
(Red)