Lombok Barat, Selaparangnews.com –
Intensitas curah hujan akhir-akhir ini nyaris tidak bisa diprediksi. Disebabkan
karena Anomali cuaca yang cukup ekstrim dan tidak menentu. Hujan bercampur
angin kencang dalam durasi yang cukup lama terjadi di wilayah Sekotong, Lombok
Barat. Di mana hal itu menyebabkan terjadinya banjir bandang.
Mengetahui terjadinya banjir di
Kecamatan Sekotong itu, LPBI NU, LazisNU dan Pengurus PCNU Lobar tidak tinggal
diam. Pada Minggu pagi kemarin, 31 Januari 2021, Keluarga Besar PCNU Lombok
Barat datang menyambangi korban terdampak banjir dan sekaligus membuat posko
tanggap darurat bencana di Pondok Pesantren Ijtihadul Mu'minin Desa Sekotong
Tengah Pimpinan TGH. Hamdi, Di mana, Pondok Pesantren ini juga terdampak namun
tidak terlalu parah.
Dalam Kunjungan Keluarga besar
PCNU Lombok Barat ini membawakan paket sembako terhadap warga yang paling
terdampak untuk mengurangi beban ekonomi karena untuk menunggu air surut warga
tidak bisa keluar untuk melakukan aktivitas pekerjaan.
Sebagaimana diceritakan Putrawadi,
Kepala Dusun Telaga Lebur, Desa Sekotong Tengah bahwa banjir itu berasal air
dari pegunungan yang turun sampai ke laut dan kemudian meluap ke pemukiman
warga sehingga terjadilah banjir.
"Begitu air meluap seluruh
warga berbondong-bondong menyelamatkan diri dan menyelamatkan hewan peliharaan
seperti sapi dan kerbau ke tempat yang lebih aman" ujarnya. Senin,
01/02/2021.
Melihat situasi wilayah Sekotong
dan pemukiman yang berada pada dataran rendah dan dataran tinggi yang dekat
dengan bibir pantai menjadi wilayah yang sangat rentan dengan banjir.
Sementara itu, Wakil Ketua PCNU Lobar,
Hamroni mengatakan, jika pembalakan liar dan pengerukan sumber daya alam di pegunungan
tidak ditertibkan maka Sekotong berpotensi berlangganan banjir setiap musim
hujan.
"Di sisi lain sistem drainase juga harus
diperbaiki karena tidak ada jalan air mengalir dengan baik," tambahnya.
(Red)