Foto: H. M. Safwan, SE Kepala Bagian Ekonomi Kabupaten Lombok Timur |
"Dua BUMD yang belum berkontribusi untuk menyetor PAD, yaitu Agro Selaparang dan Selaparang Energi," kata H. M. Safwan Kepala Bagian Ekonomi Kabupaten Lotim. Selasa 9/2/2021.
Namun anehnya, kedua BUMD tersebut, justru mendapatkan suntikan dana dari Pemerintah Daerah Lotim. Dari total keseluruhan BUMD Lotim, hanya kedua perusahaan tersebut yang di ketahui mendapatkan penyertaan modal.
"Tahun kemarin hanya Agro dan Energi yang mendapatkan penyertaan modal," ungkapnya.
Untuk diketahui, PD Agro Selaparang mendapatkan penyertaan modal sebesar 1,5 Milyar pada tahun 2020. Sedangkan di PD Selaparang Energi tidak disebutkan nominal jumlah penyertaan modalnya oleh Safwan.
"Memang seyogyanya perusahaan daerah bisa mandiri, bagaimana mengelola manajemen itu dengan baik. Sehingga bisa memberikan keuntungan, baik bagi karyawannya ataupun bagi daerah," jelasnya.
Akan tetapi untuk tahun ini kata Safwan tidak ada lagi BUMD yang mendapatkan penyertaan modal dari Pemda Lotim.
Pada tahun buku 2020, lanjutnya, beberapa BUMD yang menyetorkan PAD ke Pemda Lotim antara lain yaitu PT. Selaparang Finansial yang tertinggi yakni sebesar Rp. 5,5 Milyar.
Kemudian ada dari Bank Perkreditan Rakyat (BPR) NTB 1 Milyar, diikuti oleh Bank Perusahaan Daerah (Bank NTB Syariah) sebanyak 10,9 Milyar. Dan yang yang terakhir ada Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) sebesar 337 juta.
"Di tahun 2021 ini kami targetkan BUMD agar menyetor PAD sebesar 20 Milyar," sebutnya.
Sebelumnya, Direktur PD Agro Selaparang, Sukirman juga mengakui adanya penyertaan modal yang diberikan oleh Pemda sebesar 1,5 Milyar.
"Awalnya di berikan suntikan dana sebesar 2 Milyar, namun karena Covid-19 di pangkas 500 juta. Jadinya kita dapat 1,5 Milyar," ucapnya. (fgr)