(Bencingah Agung Kantor Bupati Lombok Barat) - Menghadiri Acara"Beriuq to Digital" Gerakan Digitalisasi Membangun Budaya Transaksi Non Tunai Ijo Nol Dedoro Dan Puncak Kreasi Dengan Rekenin Pelajar |
"Program ini sangat sejalan dengan program Zero Waste. NTB itu surga yang harus dijaga bersama sama. Program Ijo Nol Nol Dedoro ini tidak boleh gagal karena harus jadi contoh pembangunan berbasis desa", ujar Wagub membuka peluncuran Beriuq Digital di Bencingah kantor Bupati Lombok Barat, Gerung, Selasa kemarin, 24/08/2021.
Wagub mengatakan, program pemerintah propinsi dalam menangani sampah dilakukan mulai dari hulu sampai hilir. Salah satunya melibatkan bank sampah sampai ke dusun dusun seperti yang akan dilakukan oleh program Pemkab Lobar yang menyasar pelajar melalui tabungan sampah.
Di hilir, pemprov telah bekerjasama dengan PLTU Jeranjang dalam pemanfaatan sampah sebagai bahan bakar, pabrik bata plastik dan lainnya.
Sementara itu, Bupati Lombok Barat, H Fauzan Halid mengatakan, program lingkungan sebenarnya telah banyak di Lobar termasuk perangkat aturan. Ia berharap dengan program ini akan menghidupkan lagi aturan dan merubah perilaku masyarakat dalam menangani sampah mereka.
Lobar menyumbang sampah 800 ton perhari dan yang tertangani baru 200 ton. Sisanya belum tertangani dengan baik. Saat ini tempat pengelolaan sampah terbaru ada di Batu Layar dan Lingsar dengan kapasitas pengolahan empat ton sampai enam ton perhari.
"Dengan program menabung sampah oleh pelajar ini harapannya budaya masyarakat juga akan berubah melalui generasi muda", ujar Halid.
Halid mengatakan potensi pelajar sangat besar. Pengumpulan sampah oleh pelajar di sekolah sekolah akan dibayarkan melalui tabungan. Pemkab menjanjikan dana stimulus bagi pelajar dan sekolah yang sukses mengelola sampahnya. Saat ini baru tercover 19 sekolah dari 48 sekolah se Lobar. (SN)