Wakil Gubernur NTB, Dr. Hj. Sitti Rohmi Djalilah |
Lombok Barat, Selaparangnews.com - Program Ijo Nol Nol Dedoro yang diluncurkan Pemkab Lobar dalam mendukung program unggulan Zero Waste sangat tepat. Menyasar pelajar dengan tabungan sampah, adagium sampah adalah berkah harus dikenalkan sejak awal.
"Masyarakat harus mulai berpikir sampah bisa menjadi berkah bernilai ekonomis. Begitupula dengan tabungan sampah pelajar ini mereka bisa memenuhi kebutuhan sendiri seperti uang sekolah atau lainnya," jelas Wakil Gubernur Dr Hj Sitti Rohmi Djalillah di Gerung, Selasa kemarin, 24/08/2021.
Program satu rekening satu pelajar (Kejar) dalam mendukung program lingkungan dan digitalisasi bank sampah yang diinisiasi oleh BNI, OJK dan Pemkab Lobar diniatkan melibatkan pelajar dalam gerakan pelestarian lingkungan sekaligus menabung.
Direktur BNI, Roni Fenir mengatakan, potensi pelajar Indonesia sebanyak 55,7 juta dan NTB sebanyak 1,13 juta. Potensi dana menabung ini selain untuk kebutuhan pelajar juga pembiayaan sektor lain seperti UMKM.
"Karena dana tabungan pelajar lebih lama mengendap hanya dikeluarkan untuk kebutuhan tertentu. Potensinya miliaran sehingga bisa mendukung pembiayaan lain," jelas Roni.
Program Ayo Menabung dengan Sampah ini adalah pilot project di 48 sekolah se Lobar dan 19.064 orang pelajar dan tercatat dalam rekor MURI sebagai pembukaan nasabah bank sampah terbanyak.
Selain itu, program yang digagas melalui smart city ini mendukung percepatan sistem digitalisasi. Sejauh ini Pemkab Lobar telah melakukan digitalisasi di dua pasar untuk pembayaran retribusi pedagang.
Bupati Lobar, H. Fauzan Halid mengatakan, target digitalisasi ini untuk seluruh pasar di Lobar. "Kita juga akan membuat tim percepatan digitalisasi sesuai Kepres," Pungkasnya. (SN)