Lombok Timur, Selaparangnews.com - Atas dukungan Uni Eropa, program Echo Green menggelar pelatihan bagi para petani agar lebih kreatif dan inovatif dalam mengelola pertanian di Kabupaten Lombok Timur.
SDC (Subdistrict Coordinator) atau Kordinator Kecamatan Sambelia, Subhan menjelaskan bahwa pelatihan yang digelar itu merupakan rangkaian acara untuk Memperingati Hari Tani Nasional (HTN) yang jatuh pada tanggal 24 September mendatang, yang akan berlangsung selama dua hari, 17 dan 18 September.
Pelatihan yang dilaksanakan di tingkat Kecamatan tersebut, kata Subhan, bertujuan untuk memberikan pemahaman kepada petani supaya menggunakan model praktik pertanian yang ramah lingkungan, inovatif dan menjanjikan bagi kelompok petani perempuan maupun petani muda di Lotim.
Ia berharap, peserta dapat memahami model praktik pertanian ramah lingkungan, inovatif dan menjanjikan untuk kelompok tani perempuan dan kelompok tani muda dalam sektor pertanian.
Dan sejak awal tahun 2021, kata Subhan, Echo Green Lotim bersama SDC dan tenaga ahli pertanian lokal telah melakukan serangkaian pertemuan dan pengorganisasian Kelompok Tani Perempuan (KTP) dan Kelompok Tani Muda (KTM).
"Ini juga bertujuan untuk meningkatkan kapasitas dan menyadari tentang ekonomi hijau sebagai basis penghidupan berkelanjutan, serta untuk mendorong kolaborasi dengan pemerintah, kelompok masyarakat lainnya, dan pelaku swasta di daerah," paparnya.
Selain itu, sambungnya, Echo Green juga bertujuan mempromosikan inisiatif ekonomi hijau oleh petani perempuan dan pemuda di sektor pertanian berkelanjutan dalam rangka meningkatkan produktivitas pertanian, ketahanan pangan, kesempatan kerja yang layak dan pertumbuhan ekonomi yang inklusif, sebagai upaya mendukung pencapaian SDG2 (Zero Hunger), SDG5 (Kesetaraan Gender), dan SDG8 (Pekerjaan yang layak dan pertumbuhan ekonomi) di Indonesia.
"Echo Green juga mendukung meningkatnya kerja sama antara kelompok tani, pemerintah, dan sektor swasta agar secara efektif memperkuat pelibatan petani perempuan dan pemuda dalam perencanaan tata ruang dan tata guna lahan, dan meningkatkan praktek pertanian berkelanjutan di Lotim," pungkasnya. (Yns)