Ketua Pita Putih Indonesia (PPI) Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) Hj. Niken Saptarini Widyawati Zulkieflimansyah, saat membuka acara Penguatan Kapasitas Pengurus di Kantor Perwakilan BKKBN NTB |
Mataram, Selaparangnews.com - Ketua Pita Putih Indonesia (PPI) Provinsi Nusa Tenggara Barat, Hj. Niken Saptarini Widyawati Zulkieflimansyah, SE., M. Sc., menegaskan bahwa seorang ibu merupakan tulang punggung bangsa, karena perannya begitu besar membangun ketahanan keluarga.
"Keluarga yang sehat dan harmonis, tempat tumbuh kembangnya anak-anak sebagai penerus cita-cita bangsa," kata Bunda Niken Sapaannya, saat membuka kegiatan Penguatan Kapasitas Pengurus PPI NTB, Kamis,4/11/2021, di Kantor Perwakilan BKKBN NTB.
Lebih lanjut dikatakan Bunda Niken bahwa seorang perempuan kodratnya akan menjadi seorang ibu. Oleh sebab itu, Ia harus berperan secara seimbang sebagai seorang ibu sekaligus seorang istri.
Sebagai seorang ibu, harus memiliki pemahaman tentang memberikan pelayanan kesehatan untuk keluarga. Termasuk dapat menjaga kesehatan pribadi memberikan pendidikan dan proaktif membangun komunikasi dalam keluarga.
Pelatihan ini, diharapkan mampu mengupgrade kapasitas, peran dan fungsi PPI sebagai mentor bagi ibu dan perempuan di NTB.
Sementara itu, mewakili Kepala BKKBN perwakilan NTB, Koordinatir Bidang Adpin Advokasi Pergerakan Informasi, Drs. Samsul Anam, M.Ph menyampaikan apresiasi kepada ketua PPI NTB yang telah hadir memotifasi pengurus PPI dalam pelatihan.
"Apalagi BKKBN ini visinya sama dengan PPI," kata Samsul Anam.
Menurutnya, UU 52/2019 pendekatan barunya adalah tentang kesehatan reproduksi. Moto 2 anak cukup, lebih diperhalus menjadi dengan 2 anak lebih sehat.
"Karena pilarnya adalah kesehatan sebagai ujuk tombak dalam keluarga," terangnya.
Diingatkan Samsul, bahwa satu-satu fungsi keluarga adalah menghadirkan cinta kasih. Jadi sebelum membentuk keluarga harus ada cinta kasih agar mencapai keluarga yang sejahtera.
Berkaitan dengan stunting lanjutnya, ia optimis sesuai target kepres no. 27 rencana aksi penurunan stuting tahun 2024 dapat menurun hingga 14 persen.
"Namun di NTB saya yakin angka stunting bisa diturunkan hingga 10 persen. Karena ada kader dasawisma PKK yang tersebar di desa-desa," pinta alumni Unram ini.
Ketua panitia pelatihan Netty Harubatin Damanik melaporkan kegiatan ini merupakan progam kerja tahun 2021.
"Tujuan meningkatkan ketrampilan pengurus dalam membantu pemerintah menurunkan angka stunting dan kematian ibu dan balita," ujarnya.
Kegiatan yang diikuti oleh 22 orang dari PPI NTB itu dilaksanakan selama 2 hari, yakni tanggal 4 dan 5 November 2021. (SN)