Jumpa Pers Tim Percepatan Vaksinasi Kabupaten Lombok Timur Tentang Herd Immunity di Ruang Rapat Utama I Kantor Bupati Lombok Timur |
Lombok Timur, Selaparangnews.com - Setelah berjibaku beberapa bulan lamanya, Tim Percepatan Vaksinasi Kabupaten Lombok Timur, Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) akhirnya bisa bernafas lega.
Pasalnya, capaian vaksinasi untuk dosis pertama di Kabupaten Lombok Timur sudah mencapai 70 persen lebih, sementara untuk dosis kedua baru mencapai 20,2 Persen.
"Per hari ini, Vaksinasi di Kabupaten Lombok Timur untuk dosis pertama sudah mencapai 70, 21 persen," jelas Kepala Dinas Kesehatan Lombok Timur, Dr. H. Pathurrahman dalam acara jumpa pers terkait percepatan Vaksinasi di Lombok Timur, pada Senin, 8 November 2021.
Pathurrahman menjelaskan bahwa, perjalanan proses percepatan Vaksinasi di Lombok Timur sempat menegangkan. Program yang dimulai bulan Februari itu, kata dia, awalnya berjalan landai, bahkan Lombok Timur sempat tertinggal dari daerah lain.
Akan tetapi, jelasnya, memasuki bulan Oktober dan November, angka capaian vaksinasi Lombok Timur seperti mengalami Epic Comeback, di mana angka capaiannya terus mengalami peningkatan tiap harinya.
Pencapaian itu, kata dia, tentu merupakan buah dari kerja keras semua pihak yang turut mensukseskan program vaksinasi tersebut, termasuk awak media yang selalu intens menyajikan informasi kepada masyarakat.
"Indikator level bagi suatu daerah ada tiga, pertama transmisi komunitas, terdiri dari tiga sub yaitu kasus konfirmasi, rawat inap rumah sakit dan kematian, Indikator kedua kapasitas respon, sub indikatornya testing, tracking dan treatment indikator capaian vaksinasi berdasarkan Instruksi Mendagri,” jelasnya.
Ditambahkan Sekretaris Daerah, H.M. Juaini Taofik, pencapaian 70, 21 persen itu berdasarkan hitungan manual, sementara yang sudah terdata di Aplikasi P-Care masih kurang atau terjadi selisih sekitar 7 Persen.
"Data yang terinput di Aplikasi P-Care 63 persen, atau ada selisih 7 persen, makanya kami bersama Tim akan segera mengurai hal itu," ucap Sekda yang juga Ketua Tim Percepatan Vaksinasi Lombok Timur ini.
Menurutnya, selisih itu terjadi kemungkinan karena petugas melakukan vaksinasi door to door, sehingga pada saat melakukan input banyak menemui kendala.
Meskipun Lombok Timur tergolong lambat mencapai 70 Persen dibanding dengan Kabupaten/Kota lain di Pulau Lombok, menurutnya hal itu wajar, karena sasarannya lebih sedikit.
Apalagi ditambah dengan intervensi pihak lainnya, seperti Polda, Korem dan Pemerintah Provinsi. Namun beda dengan Lombok Timur yang berhasil mencapai herd immunity secara mandiri.
“Kita mungkin terlambat, tapi kita mandiri dan sasaran kita terbesar. Dengan catatan dropping vaksin ke kita mencukupi,” jelasnya sembari mengenang komitmen Bupati Sukiman yang merasa optimis akan mencapai herd immunity tersebut meskipun secara mandiri. (Yns)