Notification

×

Iklan

Iklan

Ustadz Mizan Qudsiah Sampaikan Ucapan Permintaan Maaf

Sunday, January 9, 2022 | January 09, 2022 WIB Last Updated 2022-01-08T19:55:48Z

Ustadz Mizan Qudsiyah (tengah) 

 

Lombok Timur, Selaparangnews.com - Ustadz Mizan Qudsiah  menyampaikan ucapan permintaan maaf secara terbuka kepada masyarakat Islam di Pulau Lombok dan NTB pada umumnya, atas dugaan ujaran kebencian dan penghinaan kepada makam-makam keramat yang Ia lontarkan dalam salah satu potongan video pengajiannya.


Permintaan maaf secara terbuka itu disampaikan Ustadz Mizan melalui video singkat berdurasi 2 menit 32 detik, pada Sabtu, 08 Januari 2021 kemarin. Video ucapan permintaan maaf  tersebut  telah beredar luas di media sosial.


Ustadz Mizan menyampaikan kepada umat Islam di Pulau Lombok, khususnya kepada  para Tuan Guru, Alim Ulama, Tokoh Agama dan Tokoh Masyarakat bahwa beberapa hari terakhir ini, kata dia, masyarakat dan umat Islam di Pulau Lombok telah terprovokasi oleh penggalan atau potongan ceramahnya tersebut. 

Ceramahnya itu, kata Ustadz Mizan, dipandang telah melecehkan makam-makam keramat yang ada di Pulau Lombok, seperti Makam Sekarbela, Makam Batu Layar, Makam Loang Baloq dan Makam Tuan Guru Haji Ali Batu.


Padahal, sambungnya, apa yang disampaikan dalam ceramahnya itu, sama sekali tidak berniat untuk melakukan pelecehan atau penghinaan  terhadap makam-makam keramat di Pulau Lombok.


"Melalui kesempatan ini, dari hati yang ikhlas saya menyampaikan bahwa saya sama sekali tidak berniat melakukan pelecehan atau penghinaan dan penodaan terhadap makam-makam yang dianggap keramat tersebut dalam potongan ceramah saya," ujarnya. Minggu, 09/01/2022.


Namun demikian, kata Ustadz Mizan, jika penggalan ceramah itu dinilai telah menghina dan melecehkan, serta melukai perasaan umat Islam di Pulau Lombok, maka Ia dengan tulus menyampaikan permohonan maaf sedalam-dalamnya kepada masyarakat Islam Pulau Lombok.


Permohonan maaf tersebut, lanjutnya, disampaikan dalam rangka  menjaga perdamaian dan kedamaian, serta kondusifitas masyarakat di Pulau Lombok.


Ia mengakui bahwa dirinya selalu menerima kritik, saran dan nasihat dari para Alim Ulama di NTB untuk melaksanakan syiar Islam secara teduh dan damai demi terciptanya keamanan dan kenyamanan dan persatuan umat Islam.


"Demikianlah permohonan maaf saya secara pribadi. Semoga Allah Azza Wa Jalla meridhoi dan melindungi kita semua. Amin Ya Robbal Alamin," pungkasnya. (Yns)

×
Berita Terbaru Update