"Saya tidak terima dan mengecam di katakan pembangunan Rumah sakit tipe D di kecamatan Masbagik akan jadi beban daerah. Jangan ini karena lokasi pembangunannya di Masbagik lantas dikatakan beban," tentang Ade Bayu Surya, Ketua Formabes dalam rilis yang diterima media ini. Kamis, 10/03/2022.
Menurutnya, statement tersebut kurang tepat, karena akan mencederai perasaan masyarakat Masbagik, jika menaikkan status Puskesmas Masbagaik baru menjadi rumah sakit tipe D akan jadi beban Pemerintah Daerah (Pemda).
Masih kata dia, Pembangunan Rumah Sakit tipe D menjadi kepentingan masyarakat banyak bukan hanya masyarakat Masbagik. Hal tersebut bukan masalah beban, akan tetapi jadi kewajiban Pemda untuk membangun Daerah secara Proporsional dan berimbang.
Ia meminta kepada M. Waes Al-Qarni untuk meminta maaf atas peryataan tersebut. "Ketua Komisi II DPRD Lotim harus mencabut perkataan tersebut dan meminta maaf kepada seluruh masyarakat Masbagik," tegasnya.
Senada dengan itu, Ketua Jaringan Kerja Rakyat Nasional (Jangkarnas) Gita Purnadi juga mengatakan bahwa menurutnya statemen itu memang tidak tepat.
"itu merupakan statemen anggota DPRD Lotim paling bodoh, konyol dan tidak memahami arti prioritas pembangunan negara dan daerah. Tiga hal yang menjadi prioritas pemerintah pusat hari ini adalah pendidikan, kesehatan dan peningkatan ekonomi masyarakat," ujarnya.
"Waes Al-Qarni tidak memahami makna prioritas pembangunan sehingga dia asal bunyi. Itu tugas dia dalam hal budgeting atau mengganggarkan, jangan membuat pernyataan yang menyakiti perasaan masyarakat," tegasnya.
Justru menurutnya, yang menjadi beban negara adalah reses fiktif, Pokir-Pokir fiktif oknum anggota DPRD Lotim. "Jangan dibolak-balik lah. Jangan sampai visi-misi Bapak Bupati Lotim yang mulai laju berjalan ini dirusak oleh anggota DPRD seperti waes itu" tandas Gito. (SN)