Foto ilustrasi warung makan |
"Kalau ada istilah tutup semua saat Ramadan, tutup yang mana harus jelas. Apalagi jangan ada sweeping-sweeping. Jangan ada lah," ujarnya, dikutip dari CNN Indonesia.com. Senin, (28 Maret 2022).
Berbeda Dengan itu, Dewan Pimpinan MUI Kabupaten Lombok Timur TGH. Ishak Abdul Gani., LC, justru tak keberatan jika pemerintah daerah melakukan penggrebekan atau sweeping warung-warung makan di saat bulan Ramadhan, kecuali yang ada di fasilitas-fasilitas umum seperti pelabuhan dan bandara boleh tetap buka karena ada ketentuan agama terkait hal itu.
"Ya kalau di kampung-kampung, di masyarakat maka sebaiknya pemegang otoritas harus ikut campur," ujarnya saat dihubungi lewat telpon. Rabu, (30/03/2022).
Ia juga berharap pemegang otoritas melakukan hal yang sama pada tempat-tempat hiburan yang ada di Lombok Timur selama bulan Ramadhan berlangsung.
"Itu ranahnya Pemda sebenarnya itu, tapi harapan kita sih ditutup, masak bulan puasa kita lakukan hal-hal di luar ibadah" imbuhnya.
Dengan penutupan itu Ia berharap umat Islam di Lombok Timur bisa melaksanakan ibadah dengan khusuk. Terlebih di bulan puasa tahun ini, kebijakan pemerintah terkait aktivitas masyarakat sudah mulai dilonggarkan, seperti solat tarawih berjamaah di Masjid dan acara buka bersama sudah bisa dilakukan, meskipun tetap dengan menerapkan protokol kesehatan secara ketat.
"Ini kan Ramadhan, agar semua umat Islam bertafakur lah," tegasnya.
Senada dengan itu, Kepala Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Lombok Timur H. Sirojudin meminta pengertian para pelaku usaha warung makan untuk tidak menjajakan dagangannya seperti biasanya di saat bulan puasa demi menjaga kekhusyukan umat Islam dalam menjalankan ibadah.
Hal itu juga diharapkan kepada para pelaku usaha di tempat-tempat umum seperti bandara dan pelabuhan untuk tidak menjajakan dagangannya secara vulgar dan terang-terangan.
"Kita berharap kepada saudara-saudara kita, terutama para penjual makanan untuk tidak menjajakan makanannya terlalu tampak," ujarnya dihubungi terpisah lewat telpon.
Kendati demikian, Ia tidak berharap adanya aksi-aksi sweeping atau penggrebekan yang dilakukan oleh pihak tertentu. Baiknya menurut dia, aksi tersebut dilakukan dengan lebih mengedepankan pendekatan komunikasi dan rasa kemanusiaan antar sesama.
"Yang perlu kita kedepankan adalah bagaimana kita saling mengingatkan lah kalau ada hal-hal yang dirasa mengganggu demi kekhusyukan kita menjalankan ibadah puasa," pungkasnya. (Yns)