Bupati Lombok Timur HM. Sukiman Azmy memberi sambutan pada acara puncak Ngayu Ayu di Kecamatan Sembalun |
Ia menyebutkan, meskipun ritual adat ngayu ayu berlangsung berhari-hari nyatanya masyarakat Sembalun mampu menggelar kegiatan ini secara konsisten.
Tradisi Ngayu ayu, kata Bupati, merupakan kegiatan menarik yang menggambarkan hubungan antara manusia dan manusia lainnya, juga manusia dengan alam sekitar, serta manusia dengan penciptanya.
“Ritual tersebut adalah perwujudan ajaran Islam yang mengingatkan pentingnya menjaga hubungan antar manusia, serta hubungan manusia dengan Allah, sang pencipta, serta hubungan antara manusia dengan dan alam yang diciptakan-Nya”. jelasnya
Bupati mengakui tidak mudah melestarikan adat istiadat di tengah semakin tipisnya, bahkan sudah tidak ada lagi batasan geografis berkat kemajuan teknologi, yang menyebabkan serbuan dari berbagai kebudayaan lain bisa masuk dengan sangat mudah.
Akan tetapi masyarakat Sembalun dapat menunjukkan komitmen, ditambah pula konsisten terhadap komitmen tersebut.
Bupati menggarisbawahi konsistensi yang disebut ini sebagai modal penting menyebarluaskan adat istiadat luhur tersebut, khususnya sebagai sebuah objek wisata budaya. Hal ini terkait upaya Pemda memajukan sektor pariwisata.
Karena itu Dinas Pariwisata diharapkan dapat memasukkannya sebagai event wisata dalam kalender event Lombok Timur, bahkan Nusa Tenggara Barat (NTB).
Konsistensi itu diharapkan pula dapat mendorong wisatawan yang datang, baik lokal maupun manca negara dapat lebih menghargai keberadaan Sembalun, tidak saja sebagai objek wisata melainkan sebagai benteng terakhir penjaga keseimbangan ekosistem di Kawasan Geopark Rinjani.
Sultan Sepuh Cirebon Jaenudin II Arianatareja sebagai perwakilan para sultan, raja, dan ratu yang hadir pada pucak ritual adat ngayu ayu juga menyampaikan apresiasinya terhadap penyelenggaraan kegiatan tersebut, serta komitmen dan dukungan Pemda Lombok Timur.
Puncak ritual adat Ngayu ayu yang berlangsung Kamis (15/7) itu, selain dihadiri para Sultan, Raja, dan Ratu Nusantara serta dari negeri tetangga seperti Malaysia, dihadiri pula Wakil Bupati Lombok Timur H. Rumaksi Sj., jajaran Forkopimda NTB dan Forkopimda Lombok Timur dan tokoh adat. Pada kesempatan tersebut Bupati
Ritual adat yang digelar setiap tiga tahun ini berlangsung selama tiga hari dengan berbagai rangkaian. (SN)