Gambar Ilustrasi |
SELAPARANGNEWS.COM - Keluarga korban bullying di Kecamatan Suela, Kabupaten Lombok Timur, Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) angkat bicara terkait peristiwa yang menimpa AF atau LRAF.
Ditemui di Kecamatan Suela, pada Rabu, 07 Desember 2022, salah satu keluarga korban bernama LJ membeberkan bahwa, dugaan bullying terhadap anak laki-laki umur 16 tahun itu terungkap setelah dirinya dihubungi dan dikirimi beberapa potongan video oleh paman LRAF yang berprofesi sebagai tentara yang sedang tugas di luar daerah, pada Minggu lalu, 4 Desember 2022.
Kata LJ, paman LRAF itu memintanya untuk memperlihatkan video tersebut ke ayah LRAF.
"Besoknya, hari Minggu sekitar jam 13:00 Wita, saya ke rumah ayah korban, melihat video itu dia emosi dan tidak terima anaknya diperlakukan dengan keterlaluan seperti itu," ungkapnya. Rabu, (07/12/2022).
Dia dan ayah LRAF, kata LJ, sempat ke sana kemari mencari para terduga pelaku bullying itu, terutama yang ada di sekitar rumahnya, namun tidak berhasil ditemukan.
Setelah cukup tenang, lanjutnya, ayah LRAF memutuskan untuk tidak lagi mencari para terduga pelaku tersebut, karena khawatir akan menjadi persoalan baru.
Akhirnya, kata dia, ayah LRAF memutuskan untuk menempuh jalur hukum dengan melaporkan para terduga pelaku ke Polsek Suela.
Seperti diberitakan sebelumnya, adegan bullying terhadap LRAF terekam dalam beberapa potongan video yang kemudian tersebar dan viral di media sosial.
Dalam beberapa potongan video yang berhasil didapatkan media ini, terlihat LRAF dipaksa menghisap rokok oleh salah seorang pemuda yang diketahui berinisial LS.
Selain itu, LRAF juga diseret di kamar mandi dan juga disiram dengan air oleh sejumlah anak muda lainnya yang ada saat itu.
Sebagai keluarga korban, LJ berharap supaya proses hukum terhadap para terduga pelaku itu dilakukan untuk memberi efek jera kepada mereka.
"Ya, harapan ayah korban sih para terduga pelaku itu diproses secara hukum agar ada efek jera," ujarnya.
Kendati demikian, kata LJ, ayah LRAF berharap proses hukum itu dilakukan sampai Polsek Suela saja, hanya untuk memberi pelajaran kepada para terduga pelaku.
Pasalnya, kata dia, para terduga pelaku juga masih ada ikatan keluarga dengan LRAF. "Hanya itu saja sih, supaya ada efek jera kepada pelaku dan sebagai edukasi kepada masyarakat," pungkasnya. (Yns)