M. Khairul Ikhwan, Kepala Bidang PSMK Dikbud NTB |
Hal itu terungkap dalam rapat koordinasi bersama Kepala Dinas Dikbud NTB Dr H. Aidy Furqan bersama Kepala SMK Swasta se-NTB yang berlangsung di Wilayah Kecamatan Sembalun, Kabupaten Lombok Timur belum lama ini.
Kepala Bidang PSMK Dikbud NTB M. Khairul Ikhwan mengatakan program satu siswa satu usaha itu dilakukan untuk menanamkan Mindset kewirausahaan sejak dini kepada peserta didik SMK lantaran hal itu cukup menentukan bagi masa depan mereka nantinya.
‘’Memang bagi beberapa orang program satu siswa satu usaha ini dianggap skeptis terlalu berkhayal. Namun sejatinya, kita wajib menanamkan sejak dini bahwa siswa SMK itu harus berwawasan wirausaha," kata dia dikonfirmasi terpisah. Jum'at, (02/03/2023).
Pola kerja program itu sederhana, kata Putra asli Lombok Timur ini, yaitu siswa kelas 10 belajar seperti biasa sesuai Pergub 75 Tahun 2020 Tentang Revitalisasi SMK. Namun ketika siswa sudah kelas 11 maka mereka diminta untuk membuat profil satu buah produk.
"Nah, Produk ini kemudian dioptimalkan dan kembangkan, ketika di sekolah mereka rajin saling berdiskusi sesama siswa, dengan guru dan dengan guru tamu dari industri yg datang ke sekolah," ujarnya.
Sementara saat berada di luar sekolah, siswa pun harus aktif dalam mengoptimalkan produknya dengan belajar menjual, belajar sinergi dengan UMKM, belajar lewat media, dan berbincang dengan siapapun seputar produknya itu.
Ia mengakui bahwa di awal-awal tentu akan banyak kendala yang akan dihadapi oleh siswa, seperti enggan bertanya, keberanian menjual produknya, kemampuan berdiskusi bertanya dan mempresentasikan produknya tersebut.
Namun Ia optimis, seiring dengan waktu mereka akan tumbuh dengan sendirinya. Keadaan akan membuat mereka harus menyesuaikan diri
Yang kemudian pada akhirnya nanti profil lulusannya akan sama sekali berbeda dari yang lain. Karena mindsetnya berkembang, dan memiliki banyak kemampuan yang dibutuhkan ketika lulus SMK.
Penerapan konsep ini, lanjutnya, bisa juga dilakukan oleh kumpulan dari beberapa siswa lintas jurusan, seperti siswa jurusan mesin, elektronik dan pengelasan kolaborasi dalam membuat sepeda listrik.
"Silahkan, fleksibel sesuai keadaan sekolah. Intinya kita ingin mengembangkan mindset anak anak," tandasnya.
Ikhwan mengatakan, dampak dari program ini tentu tidak akan dirasakan sekarang atau dalam waktu singkat. Setidaknya, kata dia, program teras akan bisa dirasakan 5 tahun ke depan.
Mereka para siswa SMK yang lulus dengan mindset itu, tegasnya, nanti akan menggerakkan sektor riil yang ada di Bumigora.
"Bayangkan kalau seluruh komoditi unggulan kita mulai dari kelapa, jagung, ikan kedelai semuanya diolah sendiri dan pengusahanya lahir dari rahim SMK. Coba bagaimana majunya ekonomi kita kedepannya,’’ Terangnya.
Program ini, kata dia, akan diterapkan di semua SMK di Provinsi NTB, baik yang negeri maupun swasta. Karenanya, tahun 2023, kemampuan siswa diperkuat melalui program SMK Gemilang Karya.
"Makanya saat ini kita akan fokus mengembangkan sumber daya manusia (SDM) siswa melalui gerakan kewirausahaan ini,’’ imbuhnya.
Ia menyinggung kondisi lulusan SMK di NTB saat ini yang per tahunnya mencapai 35 ribu. Menurutnya, masa depan para generasi lulusan SMK itu perlu dipikirkan secara serius dan matang dari sekarang.
‘’Saya yakin akan berkembang, makanya kita optimis satu siswa satu usaha ini sukses kita laksanakan," pungkasnya. (SN)