SELAPARANGNEWS.COM - Nilai Uji Kompetensi Keahlian Siswa-Siswi Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri 1 Jerowaru, Kabupaten Lombok Timur, Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) dipastikan cukup kompeten dan siap diturunkan di dunia kerja.
Kepala SMK Negeri 1 Jerowaru Azani Muzammil mengatakan sekolah tersebut terhitung baru karena dulunya merupakan SMA yang diubah menjadi SMK pada tahun 2020. Kendati demikian, dengan fasilitas seadanya, namun target yang ditetapkan untuk UKK perdana ini harus mendapatkan capaian maksimal.
"Meski masih kekurangan fasilitas, tapi kita bisa menggunakan bahan-bahan seadanya demi menjalankan UKK, dan menargetkan capaian hasil yang maksimal," ujarnya. Jum'at, (10/03/2023).
SMK Negeri 1 Jerowaru, lanjutnya, punya empat jurusan, yaitu Tata Boga, Desain grafika Perhotelan, Usaha Layanan Wisata (Tour And Travel). dan dari empat jurusan tersebut, Ia optimis dan yakin bahwa sekolah dan siswanya bisa kompeten. "Termasuk dalam menjalankan program 1 siswa 1 usaha dan tentu juga siap di dunia kerja," imbuhnya.
Pasalnya, kata dia, meskipun baru namun sudah banyak prestasi yang diraih, seperti dalam LKS serta lomba kompetisi koki yang diadakan di Balai Pelatihan, Vokasi dan Produktivitas (BPVP) tahun 2022 lalu. Kata dia, Lomba-Lomba itu diikuti oleh seluruh SMK karena bersifat umum.
"Alhamdulillah kita bisa dapat juara 3 dari begitu banyak peserta yang mengikuti," ucapnya.
Tidak hanya prestasi di bidang Tata Boga, para siswa juga membuat gelas cetak (Mug Sublimasi), sablon baju, sticker, dan berbagai karya usaha lainnya
"Kita hanya ingin, dari skill mereka, itu bisa di wujudkan dalam bentuk karya seperti yang mereka lakukan saat ini, apalagi dari karya yang mereka hasilkan menghasilkan pundi-pundi rupiah dan itu diputar kembali untuk membeli bahan baku praktik berikutnya,karena dengan semakin seringnya tingkat praktik,maka.akan semakin menghasilkan karya yang lebih bagus dan tentunya semakin cepat kompeten
Dari skill tersebut, Ia berharap siswa-siswi yang ada di sekolah tersebut memiliki skill yang mumpuni, fokus belajar sehingga nanti bisa berkarir di bidang yang mereka inginkan sesuai dengan kompetensi kejuruan hingga sangat siap menghadapi dunia kerja.
Di SMKN 1 Jerowaru ini, lanjut Kepala Sekolah, juga menerapkan pola preventif (pencegahan) pernikahan dini, hal itu dibuktikan dengan membuat surat pernyataan baik guru dan wali murid untuk tidak melanggar ketentuan yang telah ada. Yakni fokus sekolah dulu disini, meski ada saja yang melanggar.
Menurutnya, hal itu cukup sukses menekan angka pernikahan dini di sekolah sehingga saat ini bisa dihitung jari yang melakukan pernikahan dini. "Kurang dari 10 dan kita harap tidak ada yang nikah dini sampai mereka selesai sekolah," harapnya.
Sementara itu, penguji eksternal Tata Boga Nurisni Aini mengaku yakin dan optimis bahwa siswa SMK Negeri 1 Jerowaru memiliki skill yang bagus, apalagi. Kata dia, siswa-siswa yang menjalankan UKK sudah sangat sesuai dengan prosedur kompetensi yang telah ada.
"Tidak ada yang remedi, platingnya bagus, rasa masakan mereka rata-rata sesuai selera, kinerja mereka selama UKK lancar, hanya saja kurangnya di faslitas pendukung atau peralatan untuk praktik atau UKK alat yang seadanya karena di ambil di alat bekas praktik kimia atau gelas ukur,sehingga siswa-siswi juga dintuntut untuk lebih krearif meski dengan peralatan yang minim namun mampu hasilnya maksimal. Seperti yang kita saksikan bersama kegiatan UKK nya berjalan lancar. menandakan mereka tidak putus asa," pungkasnya.
Salah satu siswa SMK Negeri 1 Jerowaru Jurusan Tata Boga bernama Muhammad Sahim mengutarakan cita-citanya yang ingin menjadi chef profesional nantinya setelah lulus.
Ia juga mengaku bahwa sertifikat kompetensi sangat dibutuhkan ketika ia akan terjun ke dunia kerja. "Dari sesi 1 sampai 4 keseluruhan jumlah siswa yang mengikuti UKK 29 yang tata boga"ucapnya.
Senada dengan Penguji Eksternal perhotelan, Mujahidul Asy'ari. Ia mengatakan, semenjak dimulinya UKK sejak 6-9 Maret 2023 ini dengan jumlah siswa 49 kelas Xll, selama kegiatan UKK, dari beberapa penilaian yakni, kesiapan, keterampilan dan hasil. Predikat siswa-siswa tersebut rata-rata berkompeten, bahkan sangat kompeten.
"Kalau kami lihat sudah siap di bidang industri khususnya di bidang pariwisata, perhotelan. Apalagi mereka sudah di latih oleh beberapa guru tamu dari beberapa pelatih perhotelan, seperti benerapa General manager (GM) Hotel yang sudah berpengalaman di bidang Akomodasi," pungkasnya.
Dari siswa-siswa serta UKK tersebut ia berharap semoga para siswa yang ada di SMK 1 Jerowaru bisa sukses berkarir serta berharap minimnya fasilitas praktik seperti ruang praktik yang sangat jauh dari kata standar maupun perlatan pendukung praktik siswa nantinya di perhatikan pihak terkait. (SN)