Uji Kompetensi Keahlian Siswa SMK Negeri 3 Selong Lombok Timur |
"UKK ini sebagai salah satu kegiatan dalam melihat keahlian para siswa sebelum melanjutkan ke Ujian Akhir Sekolah (UAS)," kata H. Sahlan, Kepala SMK Negeri 2 Selong kepada Wartawan. Rabu, (01/04/2023).
Menurut dia, UKK sendiri merupakan salah satu rangkaian yang sangat penting, untuk membuktikan bahwa siswa setelah lulus, siswa betul-betul menjadi alumni yang kompeten di bidang masing-masing. "Keahlian mereka akan kita buktikan pada UKK ini," tandasnya.
Ia melanjutkan, ada dua sistem yang digunakan siswa dalam mengikuti UKK tersebut, yaitu sistem Mandiri dengan menggandeng kalangan Industri Dunia Usaha dan Dunia Kerja (IDUKA), seperti alfamart dan lain-lain.
"Yang kedua itu ialah bekerjasama dengan Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP), yaitu LSP SMKN 1 Praya untuk jurusan Tata Boga, Tatabusana, Kemudian LSP SMKN 1 Lingsar untuk jurusan Perhotelan,dan Terakhir LSP SMKN 2 Mataram untuk program Bisnis Management," jelasnya.
Setelah siswa selesai mengikuti UKK, lanjut H. Sahlan, siswa akan diberikan sertifikat resmi dari BNSP melalui LSP tersebut. Sertifikat yang diterima adalah sertifikat berskala nasional sebagai modal bagi para siswa untuk masuk di dunia kerja nanti.
Namun, tegas H. Sahlan, khusus dari kelas Iduka, para siswa akan langsung ditarik untuk bekerja ataupun magang, sehingga sertifikatnya akan diberikan oleh Eduka itu sendiri, seperti alfamart dan sebagainya.
"Dengan adanya sertifikat tersebut, jelas tentu akan menumbuhkan kepercayaan perusahaan saat siswa masuk di dunia kerja," imbuhnya.
Di NTB sendiri, kata dia, SMKN 2 Selong merupakan salah satu SMK yang paling banyak serapan alumni dalam dunia kerja, bahkan banyak juga para alumni yang mandiri, dengan membuat usaha sendiri sesuai bidang Keahlian yang mereka miliki.
"Karena kita SMKN 2 Selong sudah memiliki mitra dengan Semua Eduka yang berkaitan dengan jurusan yang ada di Sekolah ini, sesuai dengan salah satu strategi SMK Gemilang Karya yakni Link And Matc, agar setalah lulus sekolah siswa kami banyak terserap di dunia kerja," bebernya.
SMKN 2 Selong, Lanjut H. Sahlan, fokus di Program Bisnis, Manajemen dan Pariwisata (BISMENPAR), sehingga semua jurusan ini harus di linkkan pada dunia usaha, melalui Bursa Kerja Khusus (BKK), yang bertugas memetakan peluang-peluang kerja yang akan diambil oleh para siswa setelah menyelesaikan pendidikan di SMKN 2 Selong.
"Nanti di BKK inilah siswa-siswa kita akan mengetahui informasi seputar dunia kerja. Makanya kami juga bekerjasama dengan Depnaker," pungkasnya.
Senada dengan itu, Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum SMKN 3 Selong Ruhiyadi AR menyebutkan, UKK digelar selama dua hari mulai dari rabu sampai dengan hari kamis dengan penguji yang berasal dari dunia industri yang sudah ahli dalam bidangnya.
"Tujuannya keterampilan yang sudah didapat dari sekolah akan diuji oleh para asesor dari lembaga sertifikasi kompetensi, sehingga ketika siswa kompeten maka sertifikat yang didapat sebagai pendamping ijazah, dan dapat menjadi syarat untuk diterima di dunia industri ketika masuk dunia kerja," katanya.
Menurut dia, lulusan SMK ini merupakan lulusan yang sudah disiapkan untuk menjadi tenaga yang siap kerja, untuk menguji ini, anak - anak tentunya harus di uji terlebih dahulu apakah sudah kompeten atau seperti apa.
Untuk SMKN 3 Selong sendiri,katanya, ada enam jurusan yang dilakukan Uji Kompetensi, diantaranya jurusan Tehnik Kendaraan Ringan ( TKR), Tehnik Sepeda Motor (TSM), Tehnik Multimedia, Tehnik Elektronika (Audio Vidio), Rekayasa Perangkat Lunak (RPL), Tehnik Komputer Jaringan (TKJ) dan Desain Komunikasi Visual.
"Dalam pelaksanaan UKK sekolah berkerja sama dengan perusahaan - perusahaan besar seperti SUZUKI dan YAMAHA, dan beberapa dunia usaha dan industri sesuai dengan persyaratan," ujarnya.
Dengan menggandeng dunia usaha dan industri ini harapannya ke depan, siswa yang dinilai layak bekerja, diharapkan nanti para industri dan usaha yang ada, dapat menarik siswa - siswi kita dan mampu terserap di dunia kerja.
Hal itu juga, sesuai dengan harapan dari kepala bidang SMK Dikbud NTB, dimana satu anak diharapkan dapat menciptakan satu usaha baru.
"Dengan keterampilan siswa yang kita miliki ini, kita berharap anak - anak tidak bingung setelah lulus sekolah, tapi dia dapat mengembangkan ilmu yang telah dipelajari selama tiga tahun," harapnya.
Sementara itu, salah satu siswa kelas XII Jurusan Tehnik Audio Visual Ryan Hidayat mengaku UKK yang dilakukan ini sangat bermanfaat bagi dirinya. Dengan adanya UKK ini, tentunya dirinya dapat mengukur sejauh mana pengetahuan selama menuntut ilmu.
"Insya Allah, berkat bimbingan dari guru disini, kita dapat menjawab semua pertanyaan dan soal yang ada," ucapnya. (SN)