SELAPARANGNEWS.COM - Belum lama ini, Nelayan pesisir pantai Dusun Montong Meong, Desa Labuhan Haji mendapati seekor Penyu Sisik yang berukuran cukup besar terperangkap di jaring penangkap ikan mereka.
Mengetahui keberadaan penyu itu, Duta Penyu Sunrise Land Lombok (SLL) yang mengelola pantai tersebut bergegas melakukan evakuasi sembari langsung menjalin koordinasi dengan Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB).
Direktur Sunrise Land Lombok Qori Bayyinaturrosyi mengatakan, pihaknya sengaja tidak langsung melepaskan penyu tersebut, melainkan memberikan perawatan agar tidak stres setelah terperangkap di Jaring Ikan Nelayan.
Selain itu, kata Pria Kelahiran Dusun Montong Meong, Desa Labuhan Haji, Kecamatan Labuhan Haji, Lombok Timur ini, dalam waktu dekat akan ada Peringatan Hari Keanekaragaman Hayati Internasional, tepatnya pada Senin, 22 Mei 2023, sehingga pihaknya akan menggunakan moment itu untuk melakukan pelepasan terhadap penyu tersebut.
Bukan hanya melepas penyu, SLL bakal merangkai peringatan Hari Keanekaragaman Hayati Internasional ini dengan menanam Pohon Tabebuya yang sudah lama disemai di sana.
"Nanti Minggu pagi akan dirilis (dilepas -red) sembari menanam pohon untuk penghijauan," ungkapnya kepada Selaparangnews.com. Jum'at, (19/05/2023).
Katanya, ada banyak komunitas yang akan terlibat, di antaranya adalah Komunitas Vespa, Remaja Masjid Dusun Montong Meong, Mahasiswa Pariwisata Hamzanwadi, Mahasiswa Teknik Komputer Hamzanwadi dan beberapa komunitas lainnya. "Itu yang sudah terkonfirmasi untuk terlibat," imbuhnya.
Bibit Tabebuya itu, lanjut Qori, sengaja dibibitkan sejak lima bulan yang lalu di SLL untuk ditanam di SLL. Bijinya sendiri diperoleh dari Gerung, Lombok Barat. "Oh iya, kegiatan rilis penyu kemarin juga sudah SLL koordinasikan dengan BKSDA NTB, serta dengan komunitas konservasi Penyu NTB," pungkasnya. (Yns)