Potret Air Laut Surut (Madaq) di Sunrise Land Lombok, Pantai Dusun Montong Meong, Desa Labuhan Haji, Lombok Timur |
SELAPARANGNEWS.COM - Fenomena Madak merupakan sebuah kondisi di mana air laut surut. Di Pantai Labuhan Haji, Kabupaten Lombok Timur, fenomena surutnya air laut ini kerap dimanfaatkan warga untuk mencari biota laut seperti kerang, ikan dan juga rumput laut yang bisa dijadikan menu masakan. Biasanya, warga dari berbagai wilayah di Kabupaten Lombok Timur berbondong-bondong memadati kawasan yang Madaq tersebut.
Di Kecamatan Labuhan Haji, ada beberapa tempat yang biasanya di padati warga ketika air laut Surut atau Madaq, yaitu Pantai Lengkok dan Pantai Darmawangi di Kelurahan Suryawangi dan juga Pantai Dusun Montong Meong, Desa Labuhan Haji yang dikenal dengan Sunrise Land Lombok. Madaq sendiri biasanya terjadi beberapa kali dalam sebulan, seperti saat bulan purnama dan juga di akhir Bulan.
Ditinjau dari sisi pengembangan pariwisata, Fenomena Madaq merupakan peristiwa alami yang secara langsung menjadi daya tarik wisata di Labuhan Haji. Hal itu ditegaskan akademisi sekaligus Praktisi pariwisata Lombok Timur Qori Bayyinaturrosyi yang juga merupakan Direktur Sunrise Land Lombok.
"Sangat bisa fenomena Madaq ini dibranding sebagai daya tarik wisata di Labuhan Haji, Bahkan bisa kita buat Festival Madaq," kata Qori ditemui di Sunrise Land Lombok. Kamis, (05/07/2023).
Qori Bayyinaturrosyi, M.Sc, Direktur Sunrise Land Lombok |
Terkait dengan festival Madaq itu, Qori masih menakar positif negatifnya, mengingat akan melibatkan banyak orang. Ia khawatir jikalau nanti kegiatan yang sudah menjadi tradisi tersebut justru berdampak eksploitatif terhadap biota laut.
Akan tetapi, kata Qori, sejauh ini cara masyarakat mencari biota laut saat Madaq masih sangat tradisional dan tidak eksploitatif. Selain itu, lokasi Madaq juga tidak meluas ke tempat lain, hanya satu titik itu-itu saja.
"Memang ada pikiran untuk mengadakan Festival Madaq, Nanti kita kaji lebih dulu biar tidak kontraproduktif," pungkasnya. (Yns)