Pada malam jumat, 22 Juni 2023 saya berkunjung ke tempat Bapak Nursyahid dengan tujuan silaturrahmi dan memenuhi tugas kuliah KEMUHAMMADIYAHAN dengan mewawancarai Bapak Nursyahid tentang Sejarah Berdirinya Ranting Muhammadiyah di Simo (Ponorogo).
Sejarah Muhammadiyah Simo tidak bisa lepas dari jasa seorang militen muda yang hingga kini meninggalkan kader- kader penting di lingkungan ranting Muhammadiyah Simo . Beliau adalah mbah Ngamar, berawal dari perombakan besar terhadap kampung yang terpenuhi penjudi, perampok dan aktivitas kejahatan yang lainnya.
Muhammadiyah pelan tapi pasti mendominasi kemajuan spiritual dan pendidikan yang hingga kini telah berdiri kokoh menjadi indicator majunya masyarakat yang memiliki magnet kuat terutama di dunia pendidikan. Bagaimana Mbah Ngamar merubah buruknya akhlak umat di Simo mendidik masyarakat yang penuh benar- benar awam dari ilmu agama, menjadi kampung yang memiliki militan si tinggi terhadap berbagai kegiatan agama dan sosial di bawah bendera Muhammadiyah.
Pada awal berdiri 1962, secara resmi keberadaan ranting dimulai mendirikan, Musholla sedangkan, pembangunan Masjid lantai 2 di mulai pada tahun 1947 . Dan pada tahun 1948 ada komunis madiun dan takutnya PKI menang menumpas Siliwangi .Akhirnya pelantikan sampai 1962 terbengkalai ( tembok) sehingga pembangunan di hentikan dulu. Pada tahun 1959 di mulai lagi pembangunan lantai 2 sekitar 1965. Ranting Muhammadiyah di Simo resmi berdiri pada tahun 1962.
Mbah Ngamar wafat pada tahun 1959, yang melanjutkan dakwah beliau adalah mbah Nuruddin. Pada tahun 1962 berdiri MI di mulai dari sekolah di rumah yang terdiri dari 2 ruangan, bahkan MI dan masjid sudah mulai di pakai. Masjid memiliki 2 lantai ,lantai 1 di buat kelas sebagai tempat belajar dan lantai 2 di buat untuk solat. Pada tahun 1971 baru mulai membuat ruangan RAB, setelah itu berdiri kemudian dan di pakai menjadi kantor khusus guru di samping itu membuat bangunan kelas akan tetapi masih di samping rumah warga sampai tahun 1977-1978. Ketika sudah berdiri 4 lokal (kelas) kemudian tahun 1982 bisa membeli tanah dan didirikan sehingga mencukupi kelasnya.
Pada tahun 2010 mulai di tingkat , dan sekarang kelasnya menjadi 14 kelas. Jumlah murid 260 siswa . Madrasah Ibtidaiyah Simo pertama kali di didirikan di Ponorogo. Tk pertama sekitar pada tahun 1965 , memiliki 2 Tk yaitu TK Aisyiah satu dan dua.
Organisasi Perkembangan
Dari sini Muhammadiyah di Simo mempunyai 1 ranting ada kelompok mencakup 1 Rw dan 9 Rt . Bekalnya ada kursus seminggu sekali di antaranya diadakan kajian di masjid. Tahun 1970 awal ada kajian-kajian ke musholla setelah itu pelem gule pertama dan kelompok terakhir tempur sari. Setiap kelompok punya musholla. Pada tahun 1985 di bukalah binaan di Buyut ( SOKO PELETOK) sampai sekarang.
Dan berdiri ranting dan kajian musholla AN-NUR di Simo. Awal mulai dari diniyah malam pada tahun1951, dan 1948 ada pemberontakan madiun . Pada tahun 1971 MI tetap mengadakan diniyah seperti belajar tentang solat dan ngaji quran . Ketika tarawih di sendirikan IPM di rumah , dan diadakan satu rumah ke rumah yang lain saking takutnya pada komunis.
Tantangan dakwah di daerah Simo ini terdapat judi, kadang, togel, rampok dan kejahatan lainnya.. Permasalahan sekarang masih ada minum minuman keras di bagian timur MI yang masih sulit di kendalikan, ada juga yang sholat jumat masih bolong bolong dari kalangan anak muda. Alhamdulillah dari kalangan bapak bapak dan orang tua banyak yang sudah sadar.
Kelebihan dari pengajian yang di lakukan 2 minggu sekali dari musholla ke musholla lain., dari kajian ini masyarakat sekitar lebih sadar akan akhirat.
Masalah qurban , zakat, di banding jenangan lebih unggul dari janggo, dan juga banyak penda’i dari sana yaitu ust Imam mujahid sekaligus dosen UNMUH dan juga sebagai PDM Barat. Bapak Nursyahid sebagai ketua ranting sekaligus menjadi bendahara. Mengenai ibadah Muhammadiyah ini mengutamakan ibadah-ibadah yang wajib saja dengan menggunakan hadist yang paling kuat. Begitu juga asset yang dimiliki PRM Simo Cabang Jenangan Timur:
1. K 2 buah
2. MI 1 buah
3. Madin 1 buah
4. TPA 2 buah
5. Pondok Tahfidz 1 buah dan adanya pondok ini berawal dari binaan ustasz Rohmadi
6. Masjid/ Musholla 9 buah
7. Tanah wakaf 19 bidang
Usaha-usaha yang di miliki Muhammadiyah yaitu Surya, rumah sakit Aisyiah, Amidas, LAZISMU dll.
PDM mengadakan pengkaderan langkah-langkahnya dengan Membuat remaja masjid, diadakan pembinaan dan Remaja diserahkan kepada IPM