Kegiatan yang dilaksanakan di Hotel Montana Premier Senggigi selama 3 hari dari tanggal 4 hingga 6 Agustus 2023 tersebut dihajatkan untuk memperkuat suara dan aksi masyarakat sipil, termasuk kelompok rentan dalam perubahan iklim.
Direktur KONSEPSI sekaligus Climate Specialist VICRA yang juga salah satu narasumber kegiatan tersebut Moh. Taqiuddin menjelaskan kondisi eksiting dan target rencana aksi tahun 2026 Pembangunan Berketahanan Iklim di NTB. Katanya, berdasarkan Risiko Bencana Indonesia (RBI), Provinsi NTB berada pada risiko sedang.
"Sementara itu, ancaman bencana kekeringan di Provinsi NTB masuk pada risiko tinggi," ujarnya. Sabtu, (05/08/2023).
Program Manager VICRA Eva Sujiati menambahkan, kegiatan tersebut dimaksudkan untuk menerapkan model sistem dinamik dan merumuskan strategi, kebijakan, program dan kegiatan bidang lingkungan untuk mendukung capaian target kinerja Pilar 2 Pembangunan Lingkungan untuk NTB Lestari dan Asri serta Mendorong upaya peningkatan kapasitas daerah.
"Semua itu untuk mengimplementasikan program dan aksi mitigasi-adaptasi perubahan iklim di Provinsi NTB," pungkasnya.
Sementara itu, Kepala Bidang Perekonomian dan Sumber Daya Alam (PSDA) Bappeda Provinsi NTB Iskandar Zulkarnain dalam sambutannya mengatakan bahwa, kebijakan pembangunan rendah karbon dan berketahanan iklim di NTB itu sedang dalam proses menuju Ekonomi Hijau.
Katanya, Pemerintah Provinsi NTB telah berkomitmen untuk mencapai target Net Zero Emissions pada tahun 2050 untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan mendukung pencapaian target pembangunan berkelanjutan di Provinsi NTB.
"Isu global perubahan iklim berdampak pada pencapaian tujuan pembangunan daerah, sehingga dibutuhkan sinergi dan kolaborasi melalui aksi lokal," ucapnya.
Karena itu, Ia memberi dukungan dan Apresiasi terkait apa yang telah dilaksanakan KONSEPSI bersama PATTIRO tersebut. "Tentunya ini akan dapat mewujudkan pembangunan Rendah Karbon dan Berketahanan Iklim di NTB yang lebih baik ke depannya," pungkas Zulkarnain.