Rapat Koordinasi Tim Persiapan Swakelola DAK SMK Dikbud NTB Tahun 2023 |
SELAPARANGNEWS.COM - Teknis pelaksanaan Dana Alokasi Khusus (DAK) Swakelola Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) lingkup Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) untuk tahun 2023 mulai digodok Tim Persiapan.
Pembahasan teknis pelaksanaan itu dilakukan dalam agenda Rapat Koordinasi internal yang dilaksanakan Tim Persiapan DAK Swakelola Bidang SMK, Selasa kemarin, 26 September 2023, di Mataram.
Anggota Tim Persiapan DAK Swakelola Bidang SMK pada Dikbud NTB Indah Arry Pratama, ST., MT, mengatakan bahwa Rakor Internal Tim Persiapan DAK Swakelola 2023 itu dalam rangka membahas DED, RAB dan spesifikasi teknisnya nanti.
Pasalnya, kata dia, terdapat 58 item yang akan kerjakan. Dari jumlah pekerjaan tersebut, akan ada beberapa sekolah yang nantinya mendapat 2 dan atau 3 pekerjaan baik itu di SMK swasta maupun negeri.
"Pada tahap persiapan ini mengacu pada Peraturan Lembaga (Perlem) Lembaga Kebijakan Pengadaam Barang/Jasa Pemerintah (LKPP) Nomor 3 Tahun 2021, tentang pedoman swakelola. Yang mengatur tentang type, penyelenggara, dan tugas tugas penyelenggara swakelola," jelasnya.
Ia menegaskan, inilah yang harus difahami dan dilakukan oleh tiga tim pengerjaan swakelola, mulai dari tim persiapan, tim pelaksanaan dan tim pengawasan swakelola DAK SMK Tahun 2023 di Dikbud NTB.
Di tempat yang sama, Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) DAK Swakelola SMK Dikbud NTB 2023, Ketut Swardana, menegaskan bahwa saat ini DED sudah final. Bahkan di beberapa sekolah pelaksanaan di lapangan sudah berjalan dari 41 sekolah se-NTB swasta maupun negeri yang mendapat DAK Tahun 2023.
Pelaksanaan DAK Swakelola 2023 ini, kata Ketut Swardana, diperuntukkan untuk pengerjaan RPS, Laboratorium, toilet, ruang kelas sekolah (LKS). Pengerjaan empat item ini ditargetkan tuntas semua pada akhir Desember 2023 dengan empat termin pembayaran, bahkan bisa 2 termin tergantung kecepatan tukang dalam bekerja.
"Kita targetkan pekerjaan DAK ini tuntas akhir Desember 2023. Seperti laboratorium bisa selesai sebulan atau dua bulan dengan anggaran masing-masing sekolah bervariasi," pungkasnya. (SN)