Gubernur NTB Dr. H. Zulkieflimansyah dan Wakilnya Dr. Hj. Sitti Rohmi Djalilah dan Kepala SMKN 1 Pringgabaya Pathan S.Pd., dengan background gerbang utama SMKN 1 Pringgabaya |
SELAPARANGNEWS.COM - Barangkali tidak ada yang menduga Sekolah Menengah Kejuruan Negeri (SMKN) 1 Pringgabaya yang terletak di tanah gersang di ujung Kecamatan Pringgabaya ini akan tumbuh dan menjelma menjadi SMK ternama dengan segudang prestasi dan karya.
Pasalnya, SMK yang dibangun pada tahun 2003 silam ini dulunya sangat tandus dan gersang, memiliki gerbang depan yang besar, tapi tembok di sekelilingnya tidak ada.
Pemandangan tahun-tahun awal berdirinya sekolah itu sangat jauh berbeda dengan keadaan saat ini, yang sangat mentereng dan tentu saja menjadi incaran para wali murid untuk menyekolahkan anaknya di sana. Di awal berdirinya itu, SMKN 1 Pringgabaya hanya membuka dua jurusan, yaitu Jurusan Teknik Audio Video (TAV) dan Jurusan Otomotif.
Tidak lama kemudian, SMKN 1 Pringgabaya membuka banyak jurusan, yang terkonsentrasi menjadi 15 Kompetensi Keahlian. Kendati demikian, masa keemasan SMKN 1 Pringgabaya masih belum terlihat, terlalu banyak jurusan, belum ada karya dan produk riil yang berhasil dibuat.
Pada tahun 2020, dua tahun setelah Dr. H. Zulkieflimansyah dan Dr. Hj. Sitti Rohmi Djalilah memimpin NTB, mereka membuka jalan dengan menerbitkan Peraturan Gubernur NTB Nomor 75 Tahun 2020 Tentang Revitalisasi SMK.
Pergub tersebut berangkat dari Instruksi Presiden Nomor 9 Tahun 2016 tentang Revitalisasi Sekolah Menengah Kejuruan Dalam Rangka Peningkatan Kualitas dan Daya Saing Sumber Daya Manusia Indonesia.
Pergub 75 Tahun 2020 itu telah mengatur secara terperinci tentang berbagai ikhtiar yang perlu dilakukan dalam rangka merevitalisasi keberadaan Sekolah Menengah Kejuruan di NTB sehingga menjadi seperti saat ini.
Faktor penting yang mendorong munculnya aturan itu adalah adanya profil kompetensi lulusan SMK yang belum sepenuhnya terkait dan sesuai (link & match) dengan kebutuhan IDUKA (Industri dan Dunia Kerja), baik dalam tataran jumlah maupun kualifikasinya.
Salah satu yang paling dominan adalah masih lemahnya proses penyelenggaraan pendidikan kejuruan, mulai dari tahapan perencanaan dan pembukaan program keahlian pada satuan pendidikan, kerjasama dengan pemangku kepentingan utamanya yang terkait dengan IDUKA tersebut, pelaksanaan pembelajaran (pendidikan dan pelatihan), hingga evaluasi (uji kompetensi/sertifikasi/rekognisi) dari lembaga sertifikasi profesi.
Berangkat dari sana, SMKN 1 Pringgabaya dengan visi mewujudkan sumber daya manusia yang berakhlak mulia, profesional dan siap kerja ini telah berubah drastis, mengalami tranformasi yang luar biasa, setelah masa kepemimpinan Zul-Rohmi yang melakukan perombakan besar-besaran dengan mencanangkan SMK sebagai pusat industrialisasi yang mencetak para pekerja terampil dan professional menuju NTB yang lebih Gemilang.
Demikian dipaparkan Kepala SMKN 1 Pringgabaya Pathan, S.Pd., saat ditemui di Sekolah baru-baru ini. Ia mengakui bahwa 5 tahun masa kepemimpinan Zul-Rohmi di NTB bersama Kepala Dinas Dikbud dan Kepala Bidang SMK yang tak pernah bosan memberikan semangat dan motivasi kepada semua sekolah untuk terus berinovasi membawa perubahan signifikan yang membuat SMK menjadi lebih kreatif dan inovatif seperti saat ini.
"Saya sangat merasakan betul kepemimpinan Bapak Gubernur dan Ibu Wakil Gubernur yang membuat SMK menjadi sangat kreatif dan inovatif, Apalagi dengan kolaborasi pak Kadis dan pak Kabid SMK, sehingga hampir semua SMK sudah terlihat dampaknya sekarang ini, termasuk kita di sini sangat terasa perubahannya," tegas Pathan. Kamis,(14/09/20230).
Pathan menjelaskan, ada 11 strategi yang harus dilakukan dalam melakukan revitalisasi SMK, di mana semuanya itu sudah dilakukan di SMKN 1 Pringgabaya. “Ada kok dokumentasinya semua itu, kita sudah lakukan semua,” imbuh mantan Kepala SMKN 1 Sambelia ini.
Pathan merincikan 11 strategi Revitalisasi yang sudah dilaksanakan oleh SMKN 1 Pringgabaya itu, di mana yang pertama ialah Refocusing core bisnis sekolah.
Dulu, kata dia, SMKN 1 Pringgabaya membuka 15 Kompetensi Keahlian yang tersebar di semua tingkat yaitu Kompetensi Keahlian Teknik Pemesinan, Teknik Pengelasan dan Fabrikasi, Teknik Kendaraan Ringan Otomotif, Teknik Bisnis Sepeda Motor, Teknik Audio Video, Teknik Elektronika Industri, Teknik Energi Surya Hidro dan Angin, Teknik Instalasi Tenaga Listrik, Teknik Pendingin dan Tata udara, Bisnis Konstruksi dan Properti, Desain Pemodelan dan Informasi Bangunan, Teknik Komputer dan Jaringan, Teknik Telekomunikasi dan Transmisi, Rekayasa Perangkat Lunak dan Multimedia.
“Nah karena refocusing makanya kita di SMKN 1 Pringgabaya ini beberapa kompetensi keahlian ditutup dan hanya tersisa di kelas XII, sehingga memasuki tahun Pelajaran 2022-2024 nantinya hanya tersisa 10 Kompetensi Keahlian saja,” jelasnya sembari mengatakan bahwa tidak hanya kompetensi keahlian yang direfocusing, melainkan juga sumber daya manusia dan sarana dan prasarananya.
Kedua yang dilakukan untuk melakukan revitalisasi itu adalah Penguatan Kelembagaan SMK sebagai BLUD. Kabar baiknya, lanjut Pathan, SMKN 1 Pringgabaya sudah melengkapi berkas persyaratan tersebut serta sudah melakukan workshop bersama tim internal BLUD SMKN 1 Pringgabaya.
Dengan berbekal segudang produk andalan hasil karya siswa, ia sangat optimis bisa menjadi Badan Layanan Umum Daerah (BLUD). Pathan menyebutkan sejumlah produk hasil karya Siswa SMKN 1 Pringgabaya yang sangat berpotensi menghasilkan income setelah ditetapkan jadi BLUD, di antara produk itu adalah Molis (Motor Listrik) yang dilaunching Rabu kemarin di sekolah, serta ikut dipamerkan di acara expo produk SMK yang diselenggarakan oleh Dikbud NTB.
Selain Molis, Produk karya siswa SMKN 1 Pringgabaya yang cukup dikenal di kalangan akademisi nasional seperti UGM (Universitas Gadjah Mada) Yogyakarta adalah Gelis (Gerobak listrik) yang didesain secara efektif dan efisien dengan memanfaatkan tenaga surya.
Untuk Produk Gelis ini, katanya masih akan dilakukan modifikasi untuk meningkatkan kualitasnya. Pihaknya ingin sedikit menambah teknologi kekinian di Gerobak tersebut, di mana nantinya akan ada sensor sinar matahari sehingga atap sebagai penampung energi Surya itu bisa menyesuaikan posisi arah matahari.
"Jadikan begini dia, arah matahari kan tidak selalu di timur tapi bergerak, nah kita harus memodifikasinya lagi supaya bisa bergerak otomatis mengikut arah matahari," jelasnya. Saat ditanya apakah itu bisa, dengan lantang ia menjawab bahwa hal itu harus bisa dilakukan.
Tentu tidak hanya dua produk canggih itu yang diunggulkan di SMKN 1 Pringgabaya, Produk lainnya yang disiapkan adalah Mesin Pencabut Bulu Ayam.
Ia menyebutkan bahwa Guru yang mengampu mata pelajaran permesinan di SMKN 1 Pringgabaya punya gagasan untuk memudahkan para pengusaha ayam pedagit, supaya memudahkan mereka untuk mencabut bulunya setelah disembelih.
Terdengar unik memang, dan nyaris tak terpikirkan sebelumnya. Tapi tentu mesin itu akan sangat berguna bagi masyarakat, khususnya yang punya usaha ayam pedaging. Selain mesin itu, SMKN 1 Pringgabaya juga sedang menyiapkan mesin filter minyak di makanan supaya kandungan minyak di dalam makanan berkurang atau habis sama sekali.
"Jadi kita memang lebih melihat kebutuhan masyarakat, makanya saya sebut sebagai mesin terapan," imbuh kepala Sekolah.
Selain itu, dari Jurusan Rangkaian Perangkat Lunak (RPL) juga sudah membuat produk Lukir, di samping juga Jurusan ini pernah membuat produk aplikasi kasir untuk memudahkan pedagang di toko swalayan. Aplikasi karya SMKN 1 Pringgabaya itu dimanfaatkan oleh Desa Keruak, Kecamatan Keruak, Lombok Timur.
Bahkan, kata Pathan, kolaborasi RPL dengan Kompetensi Keahlian Manufaktur dan Fabrikasi, khususnya bidang pengelasan telah menghasilkan sebuah meja belajar dan kebutuhan kantor.
Pathan menceritakan kronologi terbentuknya produk yang disebut Modern, Tepat, Efektif dan Efisien (Montes) itu ketika RPL membutuhkan sebuah desain meja yang sesuai dengan kebutuhan mereka. Setelah dicari ke mana-mana tapi tak ada yang jual, akhirnya Jurusan RPL mendesain sendiri bentuknya, dan nanti Jurusan pengelasan yang memproduksinya.
"Alhamdulillah ya, meja itu sangat efektif digunakan di ruang-ruang sempit, bahkan sangat cocok digunakan sebagai meja kerja di BTN, karena ruang dokumen, tempat komputer semuanya dirancang dengan pas sehingga terlihat rapi dan bagus," ucapnya.
Meja komputer sebagai hasil karya kolaboratif antara Kompetensi Keahlian RPL yang mendesain dan Teknik Pengelasan yang merangkai |
Belum lagi Jurusan TESHA yang menjadi Sekolah Pusat Keunggulan SMKN 1 Pringgabaya. TESHA sudah banyak menjalin kerja sama dengan perusahaan-perusahaan besar, baik di daerah maupun di luar daerah. Salah sau satu produk unggulan dari kompetensi keahlian ini adalah lampu penerang jalan.
Pathan optimis lampu penerang jalan yang dihasilkan oleh SMKN 1 Pringgabaya ini sangat mampu bersaing dengan produk manapun. Lampu itu menggunakan energi tata surya. Dari segi kualitas dan harga bisa dijamin kualitasnya tidak kalah dengan kualitas produk dari perusahaan.
Selain menawarkan produk barang, SMKN 1 Pringgabaya juga menawarkan produk jasa, seperti yang disediakan Jurusan otomotif. Sejauh ini karena belum jadi BLUD, jasa tersebut masih dimanfaatkan secara terbatas oleh kalangan lingkungan sekolah.
Nantinya, kata Pathan, setelah SMKN 1 Pringgabaya resmi jadi BLUD, produk jasa itu akan dibuka untuk umum. Bahkan, kata dia, pihak honda sudah menjalin komunikasi dengan SMKN 1 Pringgabaya akan membuka bengkel resmi AHASS di sana. "Kita sudah membuat MoU dengan mereka, tinggal menunggu keputusan direkturnya," kata Pathan.
"Jika ada yang mengatakan SMKN 1 Pringgabaya belum siap jadi BLUD, saya kira itu salah kaprah ya," katanya sembari menginventarisir semua produk hasil karya siswa SMKN 1 Pringgabaya yang bisa dikembangkan nantinya.
Ketiga yaitu pelaksanaan pembelajaran berbasis produk, dengan menggelar workshop pengembangan kurikulum dan pembuatan bahan ajar berbasis TEFA dan workshop penyiapan bahan ajar untuk guru produktif.
Keempat ialah pembelajaran berbasis proyek (PJBL) pada kelas kewirausahaan atau Start-Up SMKN 1 Pringgabaya menggelar Kelas Wirausaha/Start-Up pada SMK di NTB.
Kelima Untuk Penguatan LINK & MATCH antara SMK dan IDUKA. Untuk itu SMKN 1 Pringgabaya melakukan Penguatan Kemitraan dan Kerjasama SMK dengan DUDI/ IDUKA.
Ada 13 perusahaan yang dijadikan Mitra oleh SMKN 1 Pringgabaya. Teknik Pengelasan dan Fabrikasi bermitra dengan CV. Suryatama Persada, Teknik Konstruksi dan Properti Desain Pemodelan Informasi Bangunan bermitra dengan CV. Adi Cipta Consultan, Teknik Informatika dan Komunikasi Teknik Komputer dan Jaringan bermitra dengan PT. Rinjani Citra Solusi, Teknik Informatika dan Komunikasi Rekayasa Perangkat Lunak bermitra dengan Happy Net, Teknik Energi Surya Hidro dan Angin (TESHA) bermitra dengan PT. Inovasi Teknologi Desa dan PT. Infrastruktur Adiguna atau Vena Energy, Teknik Audio Video dengan CV. Lombok Robotika, Teknik Elektronika Industri dengan CV. Lombok Robotika, Teknik Pemesinan dengan PT. Dok Perkapalan dan Kantung Air (PT. DAK), Teknik Instalasi Tenaga Listrik dengan PT. Winata, Teknik Pendingin dan Tata Udara dengan CV. Raja Teknik, Teknik Kendaraan Ringan Otomotif dengan Mitsubishi dan
Teknik Bisnis Sepeda Motor bermitra Ahass.
Keenam, Penguatan Bursa Kerja Khusus (BKK), SMKN 1 Pringgabaya melakukan Pendirian BKK Internal SMK dan Peningkatan Kapasitas Operasional layanan BKK SMK tersebut.
BKK SMKN 1 Pringgabaya tidak hanya memfasilitasi calon alumni dan alumni untuk terserap di dunia kerja, tetapi tetapi juga yang ingin melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi serta yang ingin berwirausaha.
Makanya, kata Pathan, ada tiga konsep yang digeluti di BKK yang disingkat BMW (Bekerja, Melanjutkan, Wirausaha). "Jadi kita tidak hanya memberikan pembekalan dan mempersiapkan calon alumni untuk bekerja saja, melainkan juga bagi yang mau melanjutkan dan juga berwirausaha," ucapnya sembari mengatakan bahwa SMKN 1 Pringgabaya juga punya data Alumni yang sudah terserap di Dunia kerja, yang melanjutkan kuliah atau yang berwirausaha.
Ketujuh pelaksanaan program guru tamu atau industri mengajar dengan cara mengundang ahli dari industri untuk mengajar di SMKN 1 Pringgabaya. Kedelapan ialah pelaksanaan program guru magang. Hampir semua Mitra IDUKA pernah diundang ke SMKN 1 Pringgabaya sebagai guru tamu.
Kesembilan yang dilakukan untuk revitalisasi Penguatan SMK sebagai lembaga sertifikasi profesi dengan mendirikan lembaga sertifikasi profesi di SMKN 1 Pringgabaya dan penguatan operasional LSP di SMKN 1 Pringgabaya.
Kesepuluh ialah pelaksanaan program sabtu budaya. SMKN 1 Pringgabaya mengisinya dengan mengintegrasikan nilai budaya dan karakter industri IDUKA ke dalam pembelajaran.
Dan yang terakhir strategi Kesebelas adalah melaksanakan program wisata belajar dengan melakukan kunjungan siswa ke tempat industri beroperasi di mana siswa bisa menyaksikan dan belajar secara langsung bagaimana dunia industri itu dilakukan.