Notification

×

Iklan

Iklan

Lombok Research Center Bersama BaKTI Gelar Sosialisasi Cegah Kekerasan Perempuan dan Anak

Wednesday, August 14, 2024 | August 14, 2024 WIB Last Updated 2024-08-14T14:18:14Z

Pertemuan koordinasi bedah kasus untuk pencegahan kekerasan terhadap perempuan dan anak di Lombok Timur
SELAPARANGNEWS.COM - Tumbuhnya pemahaman dan kepedulian masyarakat guna mengantisipasi terjadinya segala bentuk kekerasan terhadap perempuan dan anak di Bumi Patuh Karya Lombok Timur sangat berdampak pada masa mendatang. Terlebih lagi menyongsong Indonesia Emas pada tahun 2045.


Penjelasan tersebut disampaikan Direktur Lombok Research Center (LRC) Suherman, pada awak media usai menggelar Pertemuan koordinasi bedah kasus untuk pencegahan kekerasan terhadap perempuan dan anak di Lombok Timur. Acara tersebut digelar di Lesehan Elen Selong Rabu, (14/8/2024). 


Kegiatan tersebut terselenggara oleh Program Inklusi yang terjalin atas kemitraan kerjasama Pemerintah Indonesia dan Pemerintah Australia guna mendukung kesejahteraan rakyat Indonesia melalui Yayasan Bursa Pengetahuan Kawasan Timur Indonesia (BaKTI). 


Lebih jauh disampaikan, bahwa lembaga yang dipimpinnya merupakan Mitra dari Yayasan BaKTI bekerjasama dengan sejumlah stage holder terkait diantaranya: Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, dan Keluarga Berencana (DP3AKB), UPTD Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Dinas Pendidikan, Dinas Sosial, DPMD, Pemerintahan Desa dan sejumlah N.G.O lokal 


Program inklusi menurut Suherman, agar tidak ada lagi ketertinggalan dalam pembangunan di semua bidang, sementara fokus BaKTI adalah dalam bidang kesetaraan gender dan pemberdayaan perempuan, inklusi sosial, penguatan masyarakat sipil serta pencegahan terhadap kekerasan perempuan dan anak di Kabupaten Lombok Timur. 


"Hingga bulan Agustus 2024 ini terdapat 176 kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Sehingga, pentingnya berkolaborasi melakukan upaya pencegahan bersama seluruh stage holder terkait," ujarnya. 


Sejauh ini, ada 15 desa pendampingan yang tersebar pada empat Kecamatan yakni Kecamatan Masbagik, Labuhan Haji, Aikmel dan Sikur yang merupakan wilayah rentan. Menurutnya, wilayah tersebut kini banyak mengalami peningkatan baik dari tingkat pemahaman masyarakat bawah hingga pada tingkat Pemerintahan Desa. Terutama, terkait dengan isu isu sosial maupun penanganan terhadap sejumlah kasus terhadap perempuan dan anak. (SN)

×
Berita Terbaru Update