Diskusi Publik BEM IAIH Hamzanwadi Pancor dalam rangka memperingati Hari Santri Nasional Tahun 2024 |
SELAPARANGNEWS.COM - Badan Eksekutif Mahasiswa Institut Agama Islam Hamzanwadi Pancor adakan dialog publik dalam rangka peringatan hari santri nasional 2024
Kegiatan yang berlangsung di Auditorium kampus itu mengangkat tema Nasional yakni "Menyambut Juang, Merengkuh Masa Depan" dengan dua sub pembahasan yang masing-masing dibawakan oleh M.Hasanudin S.Ag, M.M, Kepala Seksi Pendidikan Pondok Pesantren Kantor Kementerian Agama Lombok Timur dengan sub pembahasan "Peran santri dalam menguatkan moderasi beragama" dan Dr. TGH, Abdul Aziz Sukarnawadi L.c, M.A x Ketua Lembaga Dakwah PB NWDI, dengan sub tema "Revitalisasi tradisi Pesantren dalam membangun karakter santri di era modern".
Wakil Presiden Mahasiswa Institut Agama Islam Hamzanwadi Pancor Yogi Setiawan dalam sambutannya menyampaikan bahwa kegiatan dialog tersebut diadakan sebagai momentum refleksi bahwa di masa-masa perjuangan, santri tlah mewariskan legacy dengan turut terlibat dalam perjuangan bersenjata untuk mempertahankan kemerdekaan.
"Bisa kita lihat dalam lintasan sejarah, ada Resolusi Jihad yang berhasil menggerakkan semangat nasionalisme dan patriotisme santri dalam upaya mempertahankan kedaulatan NKRI", paparnya. Kamis, (31/10/2024).
Namun tidak sekadar soal romantisasi sejarah, Mahasiswa Fakultas syariah itu mengatakan bahwa santri dan pesantren hari ini telah berkontribusi besar dalam upaya-upaya pembangunan sumber daya manusia yang unggul dan berdaya saing.
"Begitu juga di dunia pendidikan, yang dalam Konteks Indonesia Timur kita mengenal Maulanasyaikh TGKH. M. Zainuddin Abdul Madjid, Seorang Ulama Kharismatik dan Pahlawan Nasional yang dengan dedikasinya tlah berhasil meletakkan pondasi-pondasi yang kokoh bagi pendidikan keagaamaan dan pendidikan lainnya yang hari ini kita semua bisa rasakan", lanjutnya.
Kegiatan yang di hadiri oleh mahasiswa/i IAIH Pancor, Tholab Ma'had DQH NWDI Pancor serta beberapa perwakilan Santri-santriwati di lingkup yayasan NWDI Pancor itu di harapkan mampu menjadi bahan renungan dan acuan dalam menghadapi arus modernisasi yang cendrung tidak begitu dekat dengan tradisi-tradisi keagaaman.
"Semoga melalui kegiatan ini kita bisa mendapatkan ikhtisar pedoman dalam proses menuntut ilmu dan menghadapi dinamika di kehidupan sehari-hari", pungkasnya. (SN)