AKP. I Made Dharma Yulian Putra, Kasat Reskrim Polres Lombok Timur (Ist.) |
SELAPARANGNEWS.COM - Reserse Kriminal Polres Lombok Timur tengah mendalami dugaan kasus ancaman pembunuhan terhadap Pekasih Desa Batuyang atas nama Amak Ikhwan oleh oknum Kades di Kecamatan Pringgabaya yang dilaporkan ke Mapolres Lombok Timur beberapa waktu lalu.
Hal itu diungkapkan Kasat Reskrim Polres Lombok Timur AKP. I Made Dharma Yulian Putra kepada media ini saat dikonfirmasi terkait perkembangan kasus tersebut.
Kasat Reskrim mengatakan, pihaknya sudah menerima laporan tersebut, dan kini sedang dalam proses penyelidikan.
"Laporannya sudah kami terima, sekarang sedang proses lidik, periksa saksi-saksi dan pelapor," singkatnya menjawab Selaparangnews.com belum lama ini. Sabtu, (05/10/2024).
Berdasarkan keterangan anak Pelapor atas nama Ikhwan yang pernah dimuat Selaparangnews.com sebelumnya, dugaan pengancaman pembunuhan terhadap Pekasih Desa Batuyang tersebut, berawal saat oknum Kepala Desa yang bersangkutan memanggil Ayahnya ke Kantor Desa, pada hari Senin, 26 Agustus 2024 lalu.
Namun saat itu, kata dia, ayahnya sedang tidak ada, sehingga dia sendiri yang menghadap ke oknum Kades itu. Saat itu Ikhwan paham ke mana arah pemanggilan tersebut, sehingga Ia memutuskan untuk datang sendiri mewakili ayahnya, dan berharap bisa menyelesaikan persoalan tersebut saat itu juga. Lagipula, kata Ikhwan, dia juga punya hak untuk berbicara karena menjadi wakil Pekasih atau wakil ayahnya.
"Pas sampai di Kantor Desa, saya langsung ditunjuk, dicaci-maki sambil diancam akan dibunuh oleh oknum kades itu," ucap Ikhwan.
Awalnya Ia mengaku santai menanggapi ocehan Oknum Kades itu lantaran sudah diketahui karakternya memang seperti itu. "Saya mulai panas ketika dia menyebut ayah saya dengan kata-kata yang sangat menyakitkan," imbuh Ikhwan.
Melihat situasi yang semakin tidak kondusif dan tidak bisa tuntas seperti yang Ia harapkan, maka Ia pun pulang dan menceritakan hal itu kepada ayahnya yang saat itu sudah ada di rumah. Maka berangkatlah mereka berdua ke Kantor Desa.
Ketika baru sampai di Kantor Desa, hal yang sama pun terjadi kepada Ikhwan dan ayahnya. Oknum Kades kembali memaki mereka dan mengancam untuk membunuh. Percekcokan mereka itu sempat menarik perhatian warga sekitar.
Karena muak dengan tingkah oknum Kades tersebut, akhirnya Ikhwan dan Ayahnya melaporkan kejadian itu ke Kepala Desa Batuyang selaku pihak yang memberikan kuasa kepadanya untuk menjadi pekasih.
Ikhwan mengaku resah mendapatkan ancaman seperti itu, malam harinya semua keluarga selalu waspada, khawatir jika sewaktu-waktu ancaman itu benar-benar terjadi, karena oknum Kades tesebut katanya terkenal kasar dan sering bertingkah sewenang-wenang. "Kami akan menempuh jalur hukum, kami sangat resah dengan adanya ancaman ini," kata Iwan.
Sebenarnya, ungkap Ikhwan, keributan ini dipicu masalah pembagian air. Ada petani yang melapor kalau air yang harusnya masuk ke sawahnya malah dialirkan ke sawah petani lain oleh pekasih baru yang diangkat secara sepihak oknum Kades tersebut. Pada saat itu, Ia sendiri yang turun ke sawah untuk menyelesaikan masalah itu.
Bahkan waktu itu, kata Ikhwan, Ia menyarankan masalah itu diselesaikan di Kantor Desa atau Kantor Polisi supaya tidak menimbulkan masalah yang berkepanjangan. Untuk meredam persoalan, kata Ikhwan, saat itu pihaknya mengalah untuk mendapatkan air.
"Saya menduga itu awal masalahnya sehingga ayah saya dipanggil yang berujung pada dugaan pengancaman tersebut," pungkasnya. (Yns)