 |
| Oleh: Ulul Azmi* |
OPINI, SELAPARANGNEWS.COM - Keluarga tidak semata-mata menjadi akibat dari adanya pernikahan, akan tetapi keluarga juga merupakan tujuan dari adanya pernikahan, jika melihat dari tujuan pernikahan maka tujuannya adalah untuk membangun keluarga yang kekal. Akan tetapi keluarga yang kekal tidak tentu menjadi keluarga yang sakinah, mawaddah, warohmah, hal ini terlihat dari bagaimana berjalannya sebuah keluarga.
Masih menjadi pertanyaan apakah membangun keluarga yang sakinah itu merupakan suatu keinginan atau itu sebuah keharusan? Tentu saja jawabannya adalah keharusan, karena setiap keluarga pasti mengharapkan ketenangan (sakinah) dalam keluarganya. Sakinah (ketenangan), mawaddah (cinta yang menggebu), warohmah (penuh kasih sayang), hal inilah yang menjadi kunci utama terbentuknya keluarga sakinah.
Membangun keluarga sakinah memang menjadi tujuan yang harus dilakukan oleh setiap orang, agar sebuah keluarga tidak kandas di tengah jalan. Keharusan membangun keluarga sakinah ditujukan kepada setiap kalangan.
Dengan demikian untuk dapat membangun keluarga sakinah, maka pasangan suami isteri dalam sebuah keluarga harus menerapkan beberapa cara dalam membina keluarganya, yang dimulai sejak awal mula terbentuknya keluarga:
Komitmen Hidup Bersama
Komitmen untuk terus hidup bersama dalam sebuah keluarga, memiliki keutamaan agar pasangan suami istri tidak saling meninggalkan antara keduanya. Komitmen ini diucapkan dari pra pernikahan, sehingga pada pasca pernikahan suami isteri masing-masing ingat terhadap komitmen yang telah dibuat, keluarga yang dibentuk dengan dasar komitmen yang baik akan berjalan dengan baik, sehingga mampu bertahan dan berkeluarga dengan penuh ketenangan, walaupun ditempa dengan ujian yang banyak.
Mengelola Konflik
Konflik tidak pernah memilih kepada keluarga siapa yang akan ditimpanya, akan tetapi setiap keluarga pasti akan ditimpa dengan konflik, antara konflik yang besar, sedang ataupun kecil, semuanya akan ditimpa oleh konflik. Adanya konflik menjadi salah satu syarat terbentuknya sebuah kelurga yang baik.
Keluarga yang sakinah akan mengelola setiap konflik dengan baik, tanpa harus menyelesaikannya dengan kekerasan atau perceraian, keluarga yang pandai dalam mengelola konflik merupakan ciri keluarga sakinah.
Membangun Kepercayaan
Jika bercermin kepada keluarga-keluarga yang tetap bahagia ataupun tetap tenang dalam hidupnya, maka kebahagiaan atau ketenangan tersebut akan tercipta dari adanya saling percaya dengan pasangan hidup.
Membangun kepercayaan dalam sebuah keluarga merupakan hal yang cukup sulit, karena banyak diantara pasangan suami isteri dalam rumah tangga yang hanya berdiri di atas egonya masing-masing, saling mempercayai, saling memberikan informasi yang baik atau adanya keterbukaan diantara pasangan suami isteri, harus diterapkan agar terciptanya keluarga yang sakinah (tenang).
Membangun kepercayaan ini tidak semudah seperti yang dikatakan, sehingga jika terlaksananya saling percaya terhadap pasangan atau menerapkan perilaku jujur terhadap pasangan, akan mengantarkan sebuah keluarga ke dalam keluarga yang sakinah.
Implementasi Nilai Spiritual
Implementasi atau pengamalan nilai-nilai spiritual akan mengantarkan sebuah keluarga kepada ketenangan, ketentraman dan juga kebahagiaan, hal ini kemudian dipraktikkan melalui do’a atau pelaksanaan nilai-nilai keagamaan atau ketuhanan ,yang menjadi perantara interaksi antara hamba dengan penciptanya.
Implementasi nilai spiritual ini kemudian menjadi sangat penting yang dapat mendukung terbentuknya keluarga sakinah. Kedekatan antara hamba dengan penciptanya menjadi hal yang sangat urgen dalam membangun keluarga sakinah.
Membangun keluarga sakinah bukanlah sebuah keinginan dalam berkeluarga, melainkan menjadi keharusan yang harus dilaksanakan oleh setiap orang yang yang akan dan sudah membentuk keluarga. [ ]
*Penulis: Ulul Azmi | Mahasiswa Program Pascasarjana UIN MATARAM
