Oleh: Dwi Radha Putri Mentari* |
OPINI, SELAPARANGNEWS.COM - Ketika seorang pria dengan wanita telah melangsungkan akad nikah maka kemudian akan menimbulkan akibat hukum. Maka, Pernikahan mempunyai konsekuensi moral, sosial dan ekonomi yang kemudian melahirkan sebuah peran dan tanggung jawab sebagai suami dan istri. Peran ini akan terasa begitu berat apabila tidak didahului dengan kuatnya mental dan cukupnya financial. Keluarga berfungsi sebagai wahana untuk mewujudkan kehidupan yang tentram, aman, damai dan sejahtera.
Peran dan fungsi suami istri dikonstruksikan dalam bentuk hak dan kewajiban yang pada diri kedua pihak. Hak merupakan sesuatu yang melekat dan mesti diterima atau dimiliki oleh seseorang, sedangkan kewajiban adalah sesuatu yang harus diberikan dan dipenuhi oleh seseorang kepada orang lain. Inilah kemudian yang akan dijadikan barometer untuk menilai apakah suami dan istri telah melaksanakan fungsi dan perannya dengan benar.
Dalam dunia yang terus berkembang, peran suami dan istri dalam keluarga semakin beragam. Masyarakat modern mendorong adanya kesetaraan antara laki-laki dan perempuan, sehingga tanggung jawab dalam rumah tangga pun menjadi lebih berimbang. Keseimbangan peran antara suami dan istri merupakan fondasi untuk menciptakan keluarga yang sejahtera dan harmonis.
Tradisi yang mengharuskan suami menjadi pencari nafkah utama telah mengalami perubahan signifikan. Saat ini, banyak istri yang berkarir di luar rumah, berkontribusi pada pendapatan keluarga. Hal ini menciptakan dinamika baru dalam pengelolaan keuangan rumah tangga. Dalam menghadapi tantangan ekonomi, suami dan istri perlu berkolaborasi untuk memaksimalkan potensi mereka. Diskusi mengenai gaji, bonus, dan sumber pendapatan lainnya sangat penting untuk memastikan transparansi dalam keuangan.
Pengelolaan Keuangan
Setelah memperoleh penghasilan, langkah berikutnya adalah pengelolaan keuangan. Suami dan istri perlu menyusun anggaran bulanan secara bersama-sama, mencatat pengeluaran, dan menetapkan prioritas. Membuat daftar kebutuhan rumah tangga dan membedakannya dari keinginan akan membantu keduanya menghindari pengeluaran yang tidak perlu. Selain itu, menyisihkan dana untuk tabungan darurat, pendidikan anak, atau investasi jangka panjang adalah langkah-langkah cerdas untuk memastikan keamanan finansial di masa depan.
Pendidikan Keuangan
Pendidikan keuangan sangat penting bagi pasangan modern. Baik suami maupun istri perlu mengembangkan pengetahuan mengenai pengelolaan keuangan, investasi, dan perencanaan pensiun. Dengan pengetahuan yang memadai, mereka dapat membuat keputusan yang lebih baik mengenai penggunaan uang, menghindari utang, dan mempersiapkan masa depan. Kegiatan seperti mengikuti seminar keuangan atau membaca buku tentang manajemen uang bersama dapat menjadi cara yang efektif untuk meningkatkan pemahaman mereka.
Kesehatan reproduksi adalah aspek penting yang sering kali diabaikan dalam dinamika keluarga. Suami dan istri perlu saling mendukung dalam menjaga kesehatan fisik dan mental satu sama lain. Komunikasi terbuka mengenai masalah kesehatan, seperti gangguan menstruasi, potensi penyakit menular seksual, atau kesehatan mental, sangat penting untuk menciptakan lingkungan yang aman dan saling memahami.
Pendidikan Kesehatan
Mendapatkan pendidikan tentang kesehatan reproduksi adalah kunci untuk perencanaan keluarga yang efektif. Suami dan istri harus memahami berbagai pilihan kontrasepsi, efek sampingnya, serta cara untuk merencanakan kehamilan. Pengetahuan ini membantu mereka membuat keputusan yang tepat dan bertanggung jawab. Mengikuti kelas kesehatan atau membaca literatur bersama tentang kesehatan reproduksi bisa menjadi langkah positif untuk memperdalam pemahaman mereka.
Perencanaan Keluarga
Perencanaan keluarga harus dilakukan secara terencana dan terbuka. Diskusikan jumlah anak yang diinginkan, jarak kelahiran, dan metode kontrasepsi yang sesuai. Keputusan ini bukan hanya tentang kesehatan fisik, tetapi juga kesehatan emosional kedua pasangan. Dengan perencanaan yang matang, mereka dapat mengurangi stres dan menciptakan lingkungan yang stabil bagi anak-anak di masa depan.
Keseimbangan peran antara suami dan istri tidak hanya berdampak pada ekonomi dan kesehatan reproduksi, tetapi juga pada hubungan emosional dan psikologis mereka. Komunikasi yang baik, saling menghargai, dan berbagi tanggung jawab dapat menciptakan ikatan yang kuat. Ketika kedua belah pihak merasa didengar dan dihargai, hubungan mereka akan lebih harmonis.
Membangun Kepercayaan
Kepercayaan merupakan pilar penting dalam hubungan. Dengan membagi tanggung jawab dan berkolaborasi dalam pengambilan keputusan, suami dan istri dapat membangun kepercayaan satu sama lain. Diskusi terbuka mengenai masalah keuangan dan kesehatan juga akan meningkatkan rasa saling percaya, sehingga keduanya dapat menghadapi tantangan bersama.
Membangun Waktu Berkualitas
Waktu berkualitas sebagai pasangan sangat penting. Meskipun kesibukan sehari-hari dapat menyita perhatian, suami dan istri perlu menyisihkan waktu untuk saling berkomunikasi dan menikmati momen bersama. Kegiatan sederhana seperti memasak bersama, berjalan-jalan, atau mengikuti hobi bersama dapat meningkatkan keakraban dan rasa saling memiliki.
Keseimbangan peran suami dan istri dalam membangun ekonomi keluarga dan kesehatan reproduksi bukan hanya tentang pembagian tanggung jawab, tetapi juga menciptakan sinergi yang kuat. Dengan komunikasi yang baik, saling mendukung, dan berbagi tanggung jawab, pasangan dapat menghadapi setiap tantangan yang datang dan meraih tujuan bersama. Dalam dunia yang terus berubah, penting bagi suami dan istri untuk tetap bersinergi dan saling memahami demi kesejahteraan keluarga.
Mari ciptakan keluarga yang seimbang dan harmonis, di mana suami dan istri sama-sama berperan aktif dalam menciptakan masa depan yang cerah, Keluarga yang bahagia dan sehat adalah investasi terbaik untuk generasi mendatang. [ ]
Sumber :
- cara membangun keluarga yang kuat dan bahagia : https://soa-edu.com/cara-membangun-keluarga-yang-kuat-dan-bahagia/
- Bastiar, “Pemenuhan Hak dan Kewajiban Suami Istri Mewujudukan Rumah Tangga Sakinah: Analisis Disharmonisasi Pasangan Suami Istri di Kota Lhokseumawe,” Jurisprudensi: Jurnal Ilmu Syariah, Perundangan-Undangan dan Ekonomi Islam, Vol 10, 2018
*Penulis: Dwi Radha Putri Mentari | Mahasiswi Program Studi Hukum Keluarga Islam Program Pascasarjana UIN MATARAM